Otoinfo – Toyota baru-baru ini mengumumkan rencana ambisinya untuk memproduksi truk massal pikap Hilux listrik pada akhir tahun 2025.
Langkah ini menandai komitmen perusahaan untuk berinovasi dalam menghadirkan kendaraan ramah lingkungan yang tangguh dan handal.
Meskipun Hilux listrik ini diharapkan siap pada akhir tahun depan, rincian terkait lokasi produksi masih belum diungkapkan secara spesifik. Namun, kemungkinan besar mobil tersebut akan diproduksi di Thailand, mengingat permintaan yang tinggi terhadap pikap di sana.
“Di Thailand, Toyota memproyeksikan penjualan hingga 250.000 kendaraan tahun ini,” kata President Toyota Motor Thailand, Noriaki Yamashita.
Selain itu, adopsi kendaraan listrik (EV) di negara tersebut sedang mengalami pertumbuhan pesat, dengan sejumlah pemain besar elektrifikasi, terutama dari China seperti BYD, Changan Automobile, dan Great Wall Motors (GWM), yang memimpin pasar.
Keputusan Toyota untuk memproduksi Hilux listrik juga muncul setelah pemerintah Thailand mengumumkan bahwa perusahaan saingannya, Isuzu, berencana merakit mobil pikap D-Max bertenaga listrik di Thailand pada tahun 2025.
Sebelumnya, pada Desember 2022, Toyota telah memperkenalkan konsep Hilux Revo BEV, yang kemungkinan akan menjadi model produksi Hilux listrik. Langkah ini menunjukkan komitmen Toyota untuk menyediakan lebih banyak opsi kendaraan ramah lingkungan kepada konsumen.
Namun, Toyota tidak tertarik pada satu teknologi saja. Perusahaan ini menerapkan strategi multi-jalur dengan mengembangkan versi prototipe Hilux bertenaga bahan bakar hidrogen, yang dikembangkan di pabrik Burnaston milik Toyota di Inggris.
Dengan langkah-langkah ini, Toyota menegaskan posisinya sebagai pemimpin dalam inovasi dan pembangunan kendaraan ramah lingkungan.
Hilux listrik diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar global yang semakin berorientasi pada lingkungan, tetapi juga membawa perubahan positif dalam industri otomotif secara keseluruhan. Otoinfo.