Otoinfo – Mobil listrik Xiaomi SU7 kembali menimbulkan kekhawatiran setelah insiden yang mengakibatkan satu kematian dan tiga orang terluka. Kecelakaan tragis ini terjadi di China, menyoroti masalah yang telah terjadi sebelumnya dengan kendaraan ini.
Pada kejadian terbaru, Xiaomi SU7 kehilangan kendali secara tiba-tiba, menyebabkannya masuk ke jalur sepeda motor dan pejalan kaki. Akibatnya, satu orang tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka. Hal ini memperkuat kekhawatiran tentang keselamatan dan keandalan mobil listrik ini.
Sebelumnya, pada 28 Maret 2024, insiden lain melibatkan Xiaomi SU7. Mobil ini menabrak pembatas jalan, mengalami kerusakan pada bagian depan dan sisi kiri. Kedua kejadian tersebut menunjukkan bahwa ada masalah yang perlu segera diatasi dalam desain atau pengoperasian kendaraan ini.
Banyak dari warga China yang membeli Xiaomi SU7 tanpa memiliki pengetahuan yang memadai dalam mengemudi mobil listrik. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam mengendalikan tenaga mobil listrik, yang berbeda secara signifikan dengan mobil konvensional.
Edukasi yang lebih baik tentang penggunaan dan operasi mobil listrik mungkin dapat mencegah insiden serupa di masa depan. Selain insiden kecelakaan, ada laporan bahwa Xiaomi SU7 mengalami kegagalan mesin yang tiba-tiba setelah menempuh jarak 39 kilometer.
Kegagalan ini tidak dapat diperbaiki, memaksa mobil dikirim kembali ke pabrik untuk analisis lebih lanjut. Ini menimbulkan pertanyaan tentang keandalan dan kualitas mobil listrik ini. Moobil listrik Xiaomi SU7 hadir dalam tiga varian: model entry level, SU7 Pro, dan SU7 Max. Varian entry level dilengkapi dengan baterai 73,6 kWh, dengan jarak tempuh hingga 700 km jika terisi penuh.
SU7 Pro memiliki baterai 94,3 kWh, dengan jarak tempuh hingga 830 km. Sementara itu, SU7 Max, varian tertinggi, dilengkapi dengan baterai 101 kW dan memiliki jarak tempuh maksimal 800 km. Varian ini bahkan diklaim memiliki tenaga yang melebihi sedan Porsche, mampu mencapai kecepatan 100 km/jam dalam 2,78 detik.
