Otoinfo – Volvo, raksasa otomotif asal Swedia, telah membuat keputusan bersejarah dengan mematikan mesin diesel dalam jajaran produknya. Keputusan ini merupakan bagian dari komitmen Volvo dalam memenuhi janjinya untuk menghentikan produksi mobil diesel pada tahun 2024. SUV Volvo XC90 menjadi varian terakhir dalam era diesel perusahaan ini. Meskipun keputusan ini tidak mengherankan, namun langkah ini menandai akhir dari 45 tahun kiprah Volvo di industri mesin diesel.
Langkah Volvo untuk menghentikan produksi mobil diesel juga berarti bahwa SUV XC90 terakhir yang berwarna biru ini tidak akan dijual kepada konsumen. Sebaliknya, mobil tersebut akan disimpan di museum pribadi perusahaan untuk masa depan.
Sejak pertama kali memproduksi mobil diesel pada tahun 1991, Volvo telah berhasil menghasilkan lebih dari sembilan juta kendaraan. Namun, meskipun demikian, Volvo tidak akan melanjutkan produksi mobil diesel setelah XC90 terakhir ini.
Mobil diesel pertama yang diciptakan oleh Volvo sebenarnya menggunakan mesin pinjaman dari Audi dan Volkswagen. Namun, pada tahun 2001, Volvo memperkenalkan mobil diesel pertamanya yang menggunakan mesin buatannya sendiri.
Keputusan untuk menghentikan produksi mobil diesel sejalan dengan tren global di mana permintaan akan mobil diesel semakin menurun. Skandal emisi yang melibatkan Volkswagen Group dan peraturan emisi yang lebih ketat menjadi faktor utama dalam menurunnya permintaan ini.
Meskipun Eropa masih menjadi pangsa pasar utama untuk mobil diesel, namun produsen otomotif Eropa secara bertahap meninggalkan produksi mobil diesel. Hal ini juga dipengaruhi oleh biaya investasi yang lebih tinggi untuk mematuhi peraturan emisi yang semakin ketat.
Saat ini, SUV XC90 terakhir yang menggunakan mesin diesel sedang dalam perjalanan menuju museum World of Volvo di Gothenburg. Langkah ini bukan hanya menandai akhir dari era diesel Volvo, tetapi juga menjadi bagian dari transformasi industri otomotif global menuju kendaraan ramah lingkungan.