Otoinfo.id-Pemilihan ban motor ketika terjadi pergantian cuaca haruslah sangat diperhatikan. Karena ban memiliki beberapa jenis yang sudah disiapkan sesuai dengan kondisi cuacanya. Ada ban slick (kering), ban rain (hujan), dan ban intermediate.
Hal ini sangat penting dikarenakan untuk mengantisipasi terjadinya insiden tergelincir ketika trek basah/hujan turun ataupun ban pecah ketika trek terlalu panas. Terlebih dalam dunia balap dengan cuaca yang tidak menentu.
Hal tersebut pernah terjadi pada event Supermoto Race Seri Kejurnas yang bertempat di Sirkuit Mijen, Semarang (15/24) lalu. Ketika semua pembalap Moto1 dari kelas Trail 180 Master sudah menempati posisi start di tempat masing-masing, tiba tiba sirkuit diguyur hujan. Para pembalap yang semula sudah bersiap di garis start, mau tidak mau mereka harus kembali ke Paddock masing-masing guna mengganti ban mereka dengan ban yang lebih mumpuni untuk melewati trek basah dan diguyur hujan.
Perlu diwaspadai ketika kondisi trek basah atau diguyur hujan, motor dapat mengalami aquaplaning dan tergelincir. Maka dari itu, penggantian ban slick (kering) ke ban rain (hujan) harus dilakukan untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan. Karena ban rain (hujan) memiliki alur untuk memecah air sehingga mampu mengantisipasi hal-hal tersebut.
Sementara untuk ban intermediate, mirip dengan ban kering atau slick, tapi menggunakan alur. Ban ini biasanya digunakan saat lintasan basah, tapi tidak hujan.
Namun, apabila hujan reda atau trek sudah kering, alangkah baiknya untuk mengganti kembali menggunakan ban slick (kering). Bila terus memaksa menggunakan ban rain (hujan) pada trek kering, maka ban akan cepat habis dikarenakan ban basah memiliki komposisi yang lebih lunak.
Nah mengenai hal tersebut, maka muncullah istilah balapan flag to flag. Yang artinya pembalap bisa mengganti motornya dengan ban jenis apa saja sesuai dengan strategi masing-masing.
Semoga bermanfaat…!
