Otoinfo – Di awal tahun 2024, pasar mobil listrik Indonesia menyaksikan pertumbuhan yang signifikan, terutama dengan munculnya beberapa pemain baru yang berhasil merebut perhatian konsumen.
Meskipun masih menjadi pilihan utama, mobil konvensional kini mendapatkan saingan serius dari mobil listrik.
Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik pada bulan Januari 2024 mencapai sekitar 2.300 unit, menunjukkan penurunan sebesar 27 persen dari bulan sebelumnya.
Namun, secara tahunan, angka ini mengalami pertumbuhan yang luar biasa, mencapai 683 persen year on year.
Pada bulan tersebut, Wuling Binggo, sebagai pendatang baru, menorehkan prestasi yang cukup mengesankan dengan total penjualan mencapai 1.876 unit, memimpin pasar dengan jarak yang cukup signifikan dari pesaing terdekatnya.
Di posisi kedua, Hyundai Ioniq 5 tetap menjadi salah satu pilihan utama konsumen dengan penjualan sebanyak 268 unit. Sementara itu, MG4 EV dan Neta V berbagi posisi ketiga dengan masing-masing 39 unit terjual.
Diikuti oleh Seres S1 dengan penjualan 27 unit dan KIA EV9 dengan 26 unit terjual. Meskipun berada di posisi terakhir, BMW iX3 Drive 40 juga berhasil mempertahankan pangsa pasarnya dengan penjualan sebanyak 20 unit.
Kehadiran pendatang baru seperti Wuling Binggo semakin memperkaya pasar mobil listrik Indonesia, memberikan konsumen lebih banyak pilihan. Namun, pemain lama seperti Hyundai, MG, dan BMW juga tetap eksis dengan inovasi dan kualitas yang mereka tawarkan.
Tren pertumbuhan pasar ini diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan dan berkembangnya teknologi.
Konsumen semakin sadar akan manfaat mobil listrik dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga lingkungan.
Dengan demikian, pasar mobil listrik di Indonesia menjadi semakin menarik, baik bagi konsumen maupun produsen, karena menawarkan tidak hanya solusi transportasi yang ramah lingkungan, tetapi juga kenyamanan dan teknologi terkini. Otoinfo.
