Otoinfo.id– Keputusan Jorge Martin yang disebut-sebut ingin membatalkan kontraknya dengan Aprilia Racing ternyata menuai sorotan tajam dari tokoh senior MotoGP, Carlo Pernat. Dalam sebuah wawancara eksklusif yang dilansir dari Mowmag, pria yang dikenal sebagai pengamat sekaligus manajer kawakan ini menyebut langkah Martin sebagai “kesalahan besar.”
Pernat yang pernah menangani nama-nama besar seperti Valentino Rossi, mengaku sudah mengendus sumber utama kekacauan ini sejak awal. Ia bahkan menyebut bahwa proses pembahasan kontrak yang dilakukan secara terburu-buru menjadi pangkal masalah yang sedang memanas di paddock MotoGP.
Kontrak Diteken Secepat Kilat, Masalah Datang Tanpa Ampun
Dalam pernyataannya, Carlo Pernat menyoroti proses penyusunan kontrak Jorge Martin dengan Aprilia yang dinilainya terlalu tergesa-gesa. Menurutnya, negosiasi yang dilakukan hanya dalam waktu satu malam telah membuka celah bagi konflik besar.
“Martin tidak benar. Klausul itu memungkinkan ia pergi jika motornya tidak kompetitif. Ini terjadi ketika kamu mengurus kontrak hanya dalam satu malam,” kata Pernat.
Lebih lanjut, Pernat menegaskan bahwa kesalahan bukan pada Aprilia ataupun faktor teknis motor, melainkan pada manajemen pembalap yang tidak memikirkan jangka panjang.
Baca Juga: Drama MotoGP Prancis 2025: Zarco dan Honda Tertawa di Tengah Kekacauan Ducati
Albert Valera, Sosok di Balik Drama Martin-Aprilia?
Menariknya, bukan Aleix Espargaro atau pihak internal Aprilia yang disorot oleh Carlo Pernat, melainkan Albert Valera, manajer dari Jorge Martin dan Pedro Acosta. Pernat secara gamblang menyebut Valera sebagai aktor utama di balik keretakan hubungan Martin dengan Aprilia.
“Aku kenal Valera seperti tangan belakangku sendiri. Bukan Honda yang menginginkan Martin, tapi dia (Valera) yang mengatur pertemuannya,” ungkap Pernat dengan nada tajam.
Valera dianggap sebagai sosok yang terlalu mengintervensi masa depan pembalapnya, bahkan hingga memfasilitasi komunikasi dengan tim lain sebelum kontrak berjalan resmi. Pernat menyebut praktik ini sebagai “langkah yang berbahaya dan bisa merusak ekosistem MotoGP secara keseluruhan.”
Baca Juga:Tampil Gemilang, Diandra Trihardika Menang Race 2 MP2 Motoprix Surabaya
MotoGP 2025 Jadi Musim Penuh Drama
Situasi ini tentu menjadi dinamika tersendiri menjelang paruh musim MotoGP 2025. Jorge Martin yang sebelumnya digadang-gadang akan menjadi ujung tombak Aprilia tampaknya mulai dirundung keraguan. Sementara pihak tim belum mengeluarkan pernyataan resmi, sorotan media dan pengamat kian tajam terhadap arah masa depan sang pembalap asal Spanyol itu. Dengan persaingan ketat antar tim pabrikan dan manuver mengejutkan di balik layar, MotoGP 2025 tak hanya menyajikan aksi di lintasan, tapi juga drama panas di ruang negosiasi.