Otoinfo – Chery Exeed Sterra ET, sebuah terobosan baru dalam dunia otomotif, kini telah mengguncang pasar dengan klaim jarak tempuh yang mencengangkan hingga 1500 km. SUV bertenaga hybrid ini, dilengkapi dengan teknologi baterai terbaru dari produsen terkemuka CATL, menandai awal dari era baru dalam mobilitas ramah lingkungan yang tak tertandingi.
Dengan panggilan untuk efisiensi dan kinerja yang tak tertandingi, Chery Exeed Sterra ET telah berhasil memadukan kekuatan dan daya tahan kendaraan berbahan bakar diesel dengan kecanggihan teknologi baterai litium fosfat (LFP) generasi terbaru.
Platform listrik E0X yang inovatif dari Chery menjadi landasan bagi SUV besar ini, menawarkan dimensi yang serupa dengan pesaingnya namun dengan keunggulan yang tak terbantahkan. Di pasar China, Exeed Sterra ET akan tersedia dalam dua varian: yang pertama adalah versi baterai-listrik, sementara yang kedua adalah ‘EREV’ (Extended Range Electric Vehicle).
Teknologi EREV menggabungkan mesin bensin dengan motor listrik, namun dengan penekanan pada penggunaan mesin bensin hanya untuk mengisi ulang baterai, bukan untuk menggerakkan roda seperti pada kendaraan hybrid konvensional.
Tidak hanya mengesankan dari segi jarak tempuh, Chery Exeed Sterra ET juga membanggakan daya dorong yang luar biasa. Ditenagai oleh mesin bensin 1.5L empat silinder turbocharged yang menghasilkan 195 kW/324 N, kendaraan ini mampu memasok daya ke baterai 32 kWh dengan teknologi 400 volt yang menggerakkan dua motor listrik.
Versi bertenaga listrik murni dari Sterra ET dapat menempuh jarak hingga 200 km hanya dengan tenaga listrik. Namun, dengan tambahan mesin bensin pada versi EREV, klaim jarak tempuh mencapai 1.500 km sebelum perlu pengisian bahan bakar, menjadikan perjalanan jauh tidak lagi menjadi tantangan.
Tentu saja, pencapaian luar biasa ini tidak hanya mencerminkan inovasi dari Chery, tetapi juga dari produsen baterai terkemuka CATL. Pada tahun 2023, CATL memproduksi satu dari tiga pasokan baterai di seluruh dunia, memberikan dorongan besar bagi kemajuan kendaraan listrik.
Tidak hanya itu, Chery Exeed Sterra ET juga menantang klaim dari produsen mobil lainnya. Sebagai contoh, produsen mobil Jepang Toyota telah menyatakan klaim tentang teknologi baterai ‘solid state’ generasi baru mereka yang menawarkan jarak tempuh 1.200 km untuk kendaraan listrik. Namun, dengan Sterra ET, Chery membuktikan bahwa mereka mampu melampaui batas-batas yang sudah ada.
Sementara itu, BYD, pemasok baterai terbesar kedua di belakang CATL, juga telah meluncurkan teknologi baterai ‘Blade’ generasi kedua dengan klaim jarak tempuh 1.000 km dengan sekali pengisian daya. Persaingan ini hanya menggarisbawahi betapa pesatnya perkembangan dalam industri baterai dan mobilitas listrik saat ini.
Dengan klaim yang mencengangkan dan inovasi yang revolusioner, Chery Exeed Sterra ET membuka babak baru dalam perjalanan menuju mobilitas yang ramah lingkungan dan efisien secara energi. Dengan demikian, SUV hybrid ini tidak hanya menjadi pilihan yang cerdas untuk konsumen yang peduli lingkungan, tetapi juga sebuah simbol dari masa depan mobilitas yang berkelanjutan. Otoinfo.