Monday, June 30, 2025
spot_img

Deputi Olahraga Sepeda Motor PP IMI Beri Respon Atas Beberapa Kejadian di Oneprix 2024 Palopo

Otoinfo.id – H. Eddy Saputra, Deputi Olahraga Sepeda Motor PP IMI memberi respon atas beberapa kejadian di Oneprix 2024 Seri 1, yang berlangsung di Sirkuit Ratona, Palopo (27-28/4), yang tengah ramai diperbincangkan di berbagai media sosial.

Konteks ini mengacu pada tindakan salah satu pembalap yang diklaim tidak sportif dan merugikan pembalap lain yang kemudian menimbulkan protes yang terlambat dan sehubungan dengan red flag pada Race 1 OP1 yang saat itu berlangsung night race yang disertai hujan deras.

Dibawah ini pernyatan Haji Eddy Saputra ditengah ramainya perdebatan di berbagai platform media sosial : 

Setelah berdiskusi dengan team, pembalap dan manager team, berikut adalah pendapat saya : Bahwa untuk memberikan kepastian hasil lomba, maka Race Director (RD) memastikan balapan selesai sesuai aturan dan tidak ada team yang protes dalam kurun waktu 30 menit setelah lomba. Maka hasil balap dianggap sah.

Dengan peralatan yang super canggih dalam MotoGP, masih ada saja kekecewaan di team dan pembalap atas hasil keputusan steward (dewan jury). Apalagi di kejuaraan nasional kita, dengan alat alat perlengkapan balap yang minimal, maka diperlukan peranan aktif dari team untuk segera melakukan protes yang sesuai dengan aturan lomba.

Baca Juga:  Java Grand Prix 2023 Boyolali (Seri 1): Farel Putra Sadewa, Potensi Belia Binaan Sang Maestro Achos Lalang

Kalau saya menjadi Race Director (RD) kemarin : Saya akan ambil keputusan untuk mensahkan hasil balap, karena tidak ada team yang melakukan protes. Sehingga tidak ada lagi penalti atau hukuman setelah balap selesai. Memberikan kepastian hukum atas hasil lomba yang sudah berlangsung. Minimal sebelum race ke-2, pembalap diberikan peringatan keras untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya

Kebiasaan team atau pembalap kita : setelah race diam saja, dan ketika mau tidur, kemudian baru memviralkan lewat medsos dan protes ke Race Director (RD). Pembalap sering sungkan untuk segera melakukan protes setelah balap selasai, karena sungkan dengan team owner lawan. Menurut saya ini yang salah .

Kepada pembalap yang mengalami kejadian, pembalap yang melakukan manuver berbahaya kepada pembalap lain, sepatutnya berlaku sportif untuk meminta maaf dengan mendatangi paddock pembalap nya.

Mengenai race 1 yang berlangsung dalam kondisi hujan, saya menilai RD sudah benar karena pandangan masih jelas, lebih dari 2/3 pembalap masih ada dan waktu balap nya masih konstan.

Baca Juga:  Sentuhan Sederhana, RX-Z by AMR Djakarta Milik Pehobi Asal Padang Ini Kerap Naik Podium

Tidak ada urgensi untuk memberhentikan perlombaan. Dalam kondisi cuaca yang makin kurang baik, setelah 2/3 race, RD bisa membuat keputusan untuk memberhentikan balap dengan alasan keselamatan pembalap.

Hal ini penting untuk disampaikan, dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada team manager dan pembalap untuk mempelajari buku peraturan lomba. Tidak lagi menggunakn media sosial untuk melakukan protes. Kalau sudah protes dan hasil RD tidak sesuai dengan keinginan, kan bisa melakukan banding lagi.

Insya Allah, hal ini akan terus menjadi pelajaran yang baik untuk semua pihak yang terlibat di balapn dan semua harus bisa saling menghormati. Tetap menjaga sportivitas. Wassalam

Latest Posts