Monday, June 30, 2025
spot_img

Drag Bike Magelang 2019 (Seri 2) : Kuasai Ninja STD Open dan Pemula, Ini Rahasia Korek Bekantan RRT PRK Creampie

Otoinfo.id-Ini fakta yang tak kalah spesial di seri ke-2 event Drag Bike Magelang (7/4) kemarin di Sirkuit Borubudur, Magelang, Jateng (7/4). Bahwa, Ninja STD milik tim Bekantan RRT PRK Creampie sukses dua kelas sekaligus yakni open dan pemula. Kelas open oleh Erwin Sredek (Mojokerto) dan pemula dengan Vano K Mahendra (Klaten). Adalah Setyoko akrab disapa Penceng punggawa PRK Klaten, juru korek yang sukses antarkan Ninja STD tim milik Irawan asal Banjarmasin, Kalsel. Sekedar info, Bekantan Speed bukanlah tim baru di balap trek lurus Jawa, tim ini sudah nongol sejaka beberapa tahun lalu.

Baca Juga:  ARRC 2019 Sepang (Seri 1) : Race 1 AP250: Duel Sengit Lucky Kaddi Vs AM Fadly, Indonesia Sikat Tiga Podium

Baca Juga : Drag Bike Magelang 2019: Ninja FFA Bank BJB GBU RTP OP27 Jet Up Juara, Eko Chodox Sindir Rekor Nasional 6,6 Detik

Vano K. Mahendra Podium Juara Ninja STD Pemula

Baca Juga : Hasil Lomba Gadhuro Drag Bike 2019 Magelang (Seri 2) : Eko Chodox On Fire, Tersulut Valentino Rossi

Penceng memastikan Sredek dan Vano memacu motor yang sama dengan kelir khas merah itu. Itu artinya, Ninja STD ini memang kompetitif dan enak dibawa joki pemula dan seeded. Lantas apa yang menjadi rahasia koreknya?,”Dibanding yang sebelumnya, kali ini pakai blok baru produk PDK Gold. Selain awet juga lebih powerfull, harganya kisaran Rp. 4 juta-an,”beber Penceng yang memang kondang di spek Ninja STD. Mantap!

Baca Juga : Gadhuro Drag Bike 2019 Magelang (Seri 2) : Disupport Tryto Project Dwi Batank Podium Juara di Bebek 130 TU

Baca Juga:  MotoGP 2020: Apa Makna Desain Helm Dovizioso yang Baru?
Pakai Blok PDK Gold

Baca Juga : Gadhuro Drag Bike 2019 Magelang (Seri 2) : Riset Silincer ‘Mini’, Ninja FFA Bank BJB GBU RTP OP27 Jet Up Tercepat Penyisihan

Blok PDK Gold memang diklaim punya beberapa keunggulan antara lain porting-portingnya sudah dihaluskan alias porting polis. “Porting model begitu mendongrak performa mesin, tapi asiknya tak banyak mengubah karakter mesin standar. Artinya, langsamnya tetap normal, juga tanpa getaran, dan nggak ngobok (ngok) pada akselerasi awal,”terang Penceng yang memainkan porting eksos tinggi 29 lebar 42 dengan bentuk eksos lonjong. Mantap! Wawan

Rantai Andalkan SSS

 

Baca Juga:  IndoClub 2019 Sentul: Race1 RX King Super Pro, Setting Rasio Wawan Wello Numero Uno

Latest Posts