Otoinfo.id – Partai final Kawahara IRC IDC 2019 yang berlangsung di lintasan Lanud Gading, Wonosari, Yogyakarta (8/12) menjadi bukti nyata keperkasaan bebek 200 Sleep Engine milik Denventa Fanterra Broiler Racing asal Magelang yang sukses bawa pulang dua piala.
3 eksekutornya yakni Hendra Kecil suskes raih podium tiga dengan catatan waktu 7.844 detik, Adi S Tuyul podium kelima mencetak 7.961 detik, sementara Eko Chodox belum beruntung diposisi ketujuh dengan waktu 8.066 detik.
“Kemarin malah troble dibagian koplingnya, kampasnya juga kebakar, tapi alhamdulillah bisa bawa pulang dua piala,” ungkap Mas Pans mekanik yang menggarap jupie 200 milik Deni itu. Sekedar info, bahwa kelas bebek 4T 200 sleep engine merupakan kelas baru yang pada seri final kemarin diikuti sebanyak 17 starter.

Seperti yang penulis ulas sebelumnya, jupie 200 ini dibekali karbu PWK 33, Piston 66, Klepnya 33:28, kruk as standar, rasio gigi 1 (14;33), 2 (18;32), 3 (21:29), 4 (20;23), Knalpot dari Fanterra , CDI menggunakan Rextor Prodrag.
Baca Juga :Â Final Kawahara IRC IDC 2019 Wonosari: Porting Model Tirus, FU Porting Kartika Jaya Podium Juara Pemula!
Ramuan itu terbukti moncer difinal kemarin. Lebih lanjut noken as nya yang memang jadi fokus utama mekanik. “Noken as nya yang spesial, baru aku bikin dan itu nggak nyetting langsung dibawa main, kalau yang lainnya si biasa aja,” jelas Mas Pans.
Squad Denventa Fanterra Broiler Racing asal Magelang itu nampaknya semakin serius dan sudah merencanakan untuk mengahadapi musim balap 2020. “Rencana tahun depan malah mau kontrak pembalap, pokoknya lagi diurus sama yang punya motor,” beber Mas Pans. Lantas siapa pembalapnya? Kita tunggu kabar selanjutnya. Taufik