Otoinfo.id

Portal Informasi Otomotif Indonesia

Geger di MotoGP! Pabrikan Tuntut Perjanjian Concorde ala F1, Minta Jatah Uang Lebih dari Dorna!

Geger di MotoGP! Pabrikan Tuntut Perjanjian Concorde ala F1, Minta Jatah Uang Lebih dari Dorna!

Geger di MotoGP! Pabrikan Tuntut Perjanjian Concorde ala F1, Minta Jatah Uang Lebih dari Dorna!

Otoinfo.id – Para konstruktor utama di ajang MotoGP tengah mengguncang struktur komersial kejuaraan dengan menuntut kesepakatan baru yang mirip dengan Concorde Agreement di Formula 1. Tuntutan ini mencakup pembagian pendapatan yang lebih adil serta kepemilikan grid slot yang saat ini sepenuhnya dipegang oleh promotor, Dorna.

Pabrikan Bersatu, Tunjuk Lin Jarvis Sebagai Juru Bicara

Pertemuan penting terjadi akhir pekan lalu di sela-sela Grand Prix Ceko. Kelima pabrikan utama—Yamaha, Honda, Ducati, KTM, dan Aprilia—menandatangani dokumen komitmen bersama. Mereka kemudian menunjuk mantan direktur Yamaha, Lin Jarvis, sebagai perwakilan resmi dalam negosiasi dengan Dorna.

Jarvis, bersama Presiden MSMA Massimo Rivola, langsung bertemu dengan CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, untuk menyampaikan keinginan kolektif para produsen. Mereka meminta adanya evaluasi ulang terhadap sistem distribusi pendapatan yang selama ini dianggap tidak seimbang.

Baca Juga: Jangan Abaikan! Ini Bahaya Sokbreker Belakang Motor yang Rusak

Apa Itu “Perjanjian Concorde” dan Mengapa Penting?

Concorde Agreement adalah kontrak yang mengatur pembagian keuntungan komersial di Formula 1. Dalam perjanjian tersebut, pendapatan dibagikan berdasarkan hasil akhir musim dan performa tim. Di F1, selisih peringkat satu tempat saja bisa berarti perbedaan hingga lebih dari €10 juta.

Baca Juga:  Terungkap! Gaji Raksasa Pecco Bagnaia Setelah Jadi Juara Dunia MotoGP 2022 - Bikin Tercengang!

Para pabrikan MotoGP menginginkan model serupa agar hasil di lintasan juga mencerminkan imbalan finansial. Selain itu, mereka menuntut agar keuntungan yang dihasilkan kejuaraan—yang kini belum sepenuhnya transparan—dibagikan secara lebih proporsional.

Dua Tuntutan Utama: Uang dan Kepemilikan Slot Grid

1. Pendapatan Lebih untuk Tim dan Pabrikan

Saat ini, tim satelit hanya mendapatkan subsidi tetap sekitar €2,5 juta per motor, atau €5 juta per tim. Jumlah ini dinilai terlalu kecil dibandingkan pendapatan total kejuaraan dan nilai komersial global MotoGP. Apalagi setelah akuisisi Dorna oleh Liberty Media senilai €4,3 miliar, yang juga menjadi pemilik Formula 1.

Baca Juga:  Ducati Gunakan Adik Marc Marquez Sebagai Pancingan Beralih Dari Honda?

Para pabrikan ingin mendapat bagian langsung dari keuntungan kejuaraan, bukan hanya lewat subsidi terbatas atau dukungan teknis kepada tim satelit.

2. Kepemilikan Slot Grid yang Lebih Jelas

Isu lainnya adalah kepemilikan slot grid—hak untuk mengikuti kejuaraan dunia MotoGP. Selama ini, slot tersebut dimiliki sepenuhnya oleh Dorna dan hanya “dipinjamkan” kepada tim untuk periode tertentu, biasanya lima tahun. Saat ini, masa berlaku slot akan berakhir pada 2026.

Tim dan pabrikan menuntut agar ada jaminan hukum atas kepemilikan atau minimal perjanjian jangka panjang yang memungkinkan mereka mengembangkan tim dengan stabil tanpa bergantung sepenuhnya pada kebijakan Dorna.

Dorna Tak Senang, Tapi Negosiasi Akan Berlanjut

Reaksi awal dari Dorna terhadap proposal ini disebut “kurang bersahabat.” Namun, para pabrikan menyadari hal itu dan berharap dialog akan tetap terbuka. Negosiasi lanjutan direncanakan berlangsung pada seri MotoGP Austria bulan Agustus.

Baca Juga:  Wow! Fabio Quartararo Ingin Tinggal di Bali, Siap Kembali Bersaing di MotoGP!

Di sisi lain, pasca akuisisi oleh Liberty Media, minat dari investor terhadap tim independen MotoGP meningkat drastis. Namun valuasi yang diberikan Dorna—sekitar €20 juta per tim—dianggap terlalu tinggi, apalagi jika hak kepemilikan grid tetap berada di tangan promotor.

Baca Juga: Asal Negara Pembalap Moto GP, Terbanyak dari Spanyol!

Akankah MotoGP Berubah Seperti F1?

Langkah kolektif dari para pabrikan ini menandai perubahan besar dalam dinamika kekuasaan di MotoGP. Jika permintaan mereka dikabulkan, bukan tidak mungkin MotoGP akan mengikuti jejak F1 dalam hal profesionalisme bisnis dan pembagian keuntungan yang lebih adil.

Namun, sejarah juga menunjukkan bahwa Perjanjian Concorde di F1 tidak lahir tanpa konflik. Ketegangan antara FOCA dan FISA pada era 1980-an bahkan nyaris memecah kejuaraan. Mungkinkah hal serupa terjadi di MotoGP? Kita tunggu hasil negosiasi berikutnya.

About The Author

Copyright © All rights reserved. | EnterNews by AF themes.