Otoinfo.id

Portal Informasi Otomotif Indonesia

IDW 2023 (Seri 2): Fakta Juara FU Wungkul SKW Mitra Bangun, Mapping CDI By Danang C-Duck

FU Wungkul Mitra bangun SKW Jawara IDW Seri 2

Otoinfo.id-Pertraungan kelas FU Wungkul di seri ke-2 Indonesia Drag Wars (IDW) akhir pekan lalu (25/6) jadi milik tim SKW Mitra Bangun DOS Muffler. Tim milik Agung WB itu jadi kampiun dengan catatan waktu 7,881 detik dengan joki Joko Precil. Punya nilai gengsi tinggi dengan 30 starter yang ambil bagian. Dibalik fakta juara itu, Agung WB menyebut bahwa untuk FU Wungkul ini karya Ricky Hau dan mapping ulang CDI dilakukan oleh mekanik senior Danang C-Duck.

Baca Juga : JRS Cup Race 2023 Timika (Seri 1): Terbukti Bersaing! AM. Fadly Kasih Podium MP1 (Race1) PT. Gunung Selatan Racing Team

“Yup! Sudah 3 event tidak service, kemarin cuma ganti CDI dengan mapping dari mekanik senior Danang C-Duck. CDI untuk FU Porting saya yang dulu, kebetulan pas saya pindah ke Wungkul bisa memperbaiki time 0.1 detik,”ungkap Agung WB bahwa untuk knalpot tetap andalkan produk DOS Muffler. Oh selain, podium juara juga raih podium kelima dengan Gerry Precil (7,994 detik).

Agung WB, Cuma ganti CDI

Baca Juga : Jelang Putaran Ke-4 FIM JuniorGP Algarve, Arbi Optimis Tampil Maksimal

Sebagai informasi, CDI atau Capasitive Discharge Ignition adalah perangkat elektronika pada motor yang berfungsi untuk mengatur pengapian (ignition) dengan prinsip pengosongan kapasitor (capaitive discharge). Nah, dalam perkembangannya,  ada tipe CDI programmableArtinya derajat waktu pengapiannya bisa diatur sesuai keinginan sendiri (mapping). 

Baca Juga:  Drag Bike 2022: BosRayden M2 Speed Maumere Siapkan MX King FFA? Ini Kata Bos Kevin Winata!

Baca Juga : ARRC 2023 Jepang (Seri 3): Uji Inovasi Kabelsetan Antarkan Sukses Gupito Kresna dan Podium Juara Jhon Emerson!

Kemampuan me-mapping CDI dengan tepat bisa menjadi faktor penting. Dalam hal ini, Danang C-Duck paham seluk beluk mapping yang dimaksud. Tapi memang tak sebut produk CDI apa yang dipakai,”Mengatur kurva timing pengapian, sama aja setting spuyer. Timing pengapian juga dengan angka.  Bedanya, di maping pengapian semakin besar angkanya semakin miskin ruang bakar. Jadi hati-hati di atas 10,000 RPM timing pengapian mulai diturunkan, karena diatas 10,000 RPM tekanan ruang bakar sudah dibilang vakum mendekati 80%. Kalau nggak diturunin kemungkinannya menyebabkan panas berlebih dan muncul gejala knocking,”wanti Danang-Cduck. Mantap! Wawan

Baca Juga : Oneprix 2023 Seri 3: Awhin Sanjaya Tuntut Haknya Ikut Balap!

About The Author

Copyright © All rights reserved. | EnterNews by AF themes.