Otoinfo.id – Banyak pengendara motor masih menganggap bahwa ban baru hanya perlu dibeli ketika permukaan ban sudah benar-benar botak. Padahal, ban motor memiliki masa pakai tertentu, dan ada beberapa indikator penting yang harus diperhatikan agar tidak membahayakan keselamatan saat berkendara.
1. Jarak Tempuh: 10.000–20.000 Km
Baca Juga:Bima Aditya Ungkap Racikan Jitu, Dibalik Klik nya Alfi Husni dan Motornya di ARRC Motegi
Mengacu pada data dari Planet Ban, usia ideal pemakaian ban motor adalah antara 10.000 hingga 20.000 kilometer. Setelah melewati angka ini, performa ban umumnya menurun, baik dari segi grip, struktur, maupun kenyamanan.
Namun, perlu dicatat bahwa kondisi jalan, gaya berkendara, dan perawatan juga sangat mempengaruhi usia pakai ban.
2. Tapak Ban Menipis, Grip Menurun
Tapak ban (ulir atau pola ban) sangat penting untuk mencengkeram jalan, terutama saat hujan atau melintasi jalan licin. Jika tapak sudah mulai menipis, itu artinya traksi ban menurun dan risiko tergelincir meningkat.
Cara Mengecek Tapak Ban:
Lihat Tread Wear Indicator (TWI) — tonjolan kecil di sela alur ban. Jika permukaan ban sudah rata atau hampir sejajar dengan TWI, segera ganti ban karena kondisinya sudah tidak layak pakai.
3. Ada Retakan atau Benjolan? Segera Ganti!
Retakan kecil maupun benjolan pada ban motor bukan sekadar masalah estetika, tetapi indikasi kerusakan serius. Hal ini bisa terjadi karena:
- Usia ban yang sudah tua
- Terkena benturan benda keras
- Penggunaan di medan ekstrem
Ban dengan retakan atau benjolan rawan pecah mendadak, terutama saat melaju cepat atau saat menikung tajam.
Baca Juga:Lebih Ngebut MotoGP atau F1? Ini Hasil Adu Cepatnya di Lintasan Balap!
4. Usia Ban Lebih dari 5 Tahun
Meskipun ban terlihat bagus dan jarang digunakan, usia tetap menjadi faktor penentu. Ban yang sudah berumur lebih dari 5 tahun berisiko:
- Mengalami pengerasan (getas)
- Menurunnya daya elastisitas
- Tidak mampu mencengkeram jalan dengan baik
Ban yang kering dan warna karet memudar adalah tanda bahwa ban sudah tidak layak pakai lagi meskipun tapaknya masih terlihat bagus.
5. Kerusakan Berat atau Tambalan Berulang
Beberapa kerusakan ban, seperti robekan besar atau bocor berulang, tidak bisa ditangani hanya dengan tambalan. Jika kerusakan sudah masuk ke struktur dalam atau sering bocor, sebaiknya ganti dengan ban baru.
Jangan ambil risiko—keselamatan jauh lebih penting daripada biaya tambal ban.
Ganti Ban Jangan Menunggu Botak
Menunda penggantian ban bisa berdampak besar terhadap keselamatan berkendara. Jadi, jangan hanya menunggu ban botak. Perhatikan:
- Jarak tempuh
- Kondisi fisik ban
- Tanda-tanda keausan atau kerusakan
- Usia ban di atas 5 tahun
Jika satu atau lebih dari indikator di atas muncul, saatnya ganti ban motor Anda. Pilih ban berkualitas dan lakukan pemasangan di bengkel terpercaya untuk memastikan kenyamanan dan keamanan maksimal di jalan.