Otoinfo.id – Mevans Sanggramawijaya yang merupakan kroses juga pemilik tim Onesixeight Motocross Team memang identik dengan pacuan Husqvarna FC 250. Namun itu semua berubah saat ini, Mevans Sanggramawijaya akui lebih nyaman dengan pacuan KX 250F.
Itu bermula saat Mevans melalui masa pasca recovery akibat accident yang dialaminya. Melalui briefing, muncul pernyataan untuk melakukan replacement pacuan. Padahal profil Husqvarna FC 250, awalnya telah menjadi impian dan idaman Mevans.
Baca Juga : Mevans Sanggramawijaya – Pangeran Nurhikmah Putra Jaya : Konsekwensi Pekerja Keras & Integritas Tanpa Batas
Kalau sebatas replacement panel bodi sampai senter rangka, telah menjadi konsekuensi ringan dihadapi. Tapi, urusan naluri hati dibalik wearpack bertulis icons Visit Pemalang, sulit mengingkari.
Pakar spiritual suspensi Widya “Dede” Purnama yang biasa buka praktek bengkel ADD Suspension, didaulat untuk mengurai problem ini.
Termasuk ahlinya ahli penyakit dalam permesinan, Wahyu “Yuyuk” Setiaji, asal Ngalam, dinego untuk merapat. Yup, keduanya memang spesialist, punya kanuragan, belum ada lawan.
Hasil kerjanya rapi, terukur, serba terdata, mudah diterjemahkan saat terjadinya revisi, pada performa KX 250F selain Husqvarna pacuan Mevans. Kedua spesialist itu, sukses memberi energy positif Mevans, kembali bersemangat, selain suport keluarga besar Onesixeight Racing Team.
Menurut pemilik nomer start 168 itu, berat rasanya meninggalkan Husqvarna FC 250 karena mameng punya kenangan tersendiri. Pernah menang pula dengan pacuan tersebut.
Namun, Mevans mengaku merasa enjoy bersama KX 250F yang lebih pengertian. Seolah Mevans menyampaikan pesan kuat kepada publik, bahwa KX 250F adalah pengganti penyemangatnya.
“Tak jadi masalah, asal sehati dan menemukan chemistry, tanpa terkemas intuisi yang manis,” ungkap Mevans.
Bahkan, dengan KX 250F produk 2021, Mevans optimis itu masa depan dan prestasi akan tercapai lebih baik. Rakhmat ini pula, Mevans Haturkan puji syukur, atas petunjuk sang Khalik dan pilihan jalan terbaik.
Sekali lagi, memang berat ! Jumeneng meluruhkan jiwa, di wilayah terpencil, senyap, hingga desiran angin bisa terdengar, Mevans berkabar kepada alam sekitar.