Otoinfo.id – Ada yang menonjol tapi merugikan, kata-kata tersebut bisa menggambarkan pengaplikasian piston jenong yang tidak benar. Banyak yang salah kaprah, ada yang membuat jenongan piston tinggi sehingga memenuhi ruang bakar.
Hal ini sangat berpengaruh pada rasio kompresi, kompresi yang dihasilkan piston yang terlalu jenong bisa menghasilkan angka diatas 16 : 1 bahkan bisa menjadi 20 : 1, hal ini sudah pasti merugikan.
Ada anggapan makin besar kompresi maka makin enak tenagannya. Padahal kalau kompresi terlalu tinggi tidak ada bahan bakar yang pas digunakan, bensol saja 14 : 1 atau bahkan 15 : 1.
“Kalau dimesin bensin selain tidak ada bahan bakar yang pas, kompresi terlalu besar bisa bikin pecah piston. Jadi jangan asal bikin jenong piston,” ucap Sadam pemilik bengkel Alkhadafi Motor.
Kompresi juga bukan segalanya, jika semakin besar kompresi maka akan membuat beban piston menjadi lebih berat, oleh sebab itu banyak mekani balap yang menggunakan piston ringan dan kompresi yang tidak terlalu tinggi. Biasanya bermain di angka 11,5 : 1 sampai 12,5 : 1.
“Pada intinya jangan asal bikin jenong piston, yang ada tenaga tidak banyak mesin bisa jebol juga. Piston yang rata juga bisa enak kok kalau perhitungan rasio kompresinya pas,” tambahnya. Bagus Adit
More Stories
Mantap, Arai Agaska Wildcard di WorldSSP300 Prancis Bersama ProGP NitiRacing
Pantas Saja, Ternyata Ini Fungsi Behel Motor Matic yang Sebenarnya
Segini Biaya Pasang Rem Cakram Belakang Aerox Baru ke Aerox Lama