Otoinfo – Pedro Acosta langsung menunjukkan kemampuannya di grid MotoGP selama musim debutnya pada 2024. Pebalap berusia 20 tahun ini berhasil mencatatkan sembilan podium, baik di Sprint Race maupun Grand Prix. Menakjubkan, Acosta hanya terpaut dua poin dari veteran KTM, Brad Binder, di posisi keenam klasemen akhir—menandai posisi tertinggi bagi seorang rookie sejak Fabio Quartararo pada 2019.
Pada musim 2025, Acosta akan bergabung dengan tim pabrikan KTM bersama Binder, yang semakin menambah antusiasme penggemar MotoGP. Sepanjang musim 2024, Acosta berhasil memaksimalkan potensi motor RC16 dibandingkan dengan rekan-rekan satu timnya di KTM, sebuah pencapaian yang memukau banyak pihak. Menurut kepala teknisi KTM, Trevathan, kemampuan beradaptasi Acosta menjadi kunci utama dari kesuksesannya.
Dalam wawancara eksklusif dengan Crash.net, Trevathan mengungkapkan: “Misalnya, orang lain bisa menaiki motornya dengan set-up yang sama persis, tetapi mereka tidak bisa melakukan apa yang dia lakukan. Dia bisa naik sepeda motor dan langsung menaklukkan sirkuit dengan mudah, karena dia sangat mudah beradaptasi.”
Menurut Trevathan, salah satu faktor yang membuat Acosta unik adalah cara pandangnya terhadap dirinya sendiri sebagai seorang pembalap sepeda motor, bukan sekadar atlet. Acosta tidak fokus hanya pada kebugaran fisik seperti berlari maraton, melainkan memusatkan perhatian pada pengendalian sepeda motor dengan kecepatan tinggi, serta melatih keterampilannya dalam berbagai disiplin.
“Dia banyak bersepeda, dan itu adalah hal yang saya hargai. Dia tidak melihat dirinya sebagai atlet, melainkan sebagai pengendara sepeda motor. Jadi pelatihan dan pemahamannya adalah tentang cara mengendarai sepeda motor dengan cepat,” jelas Trevathan.
Kemampuan adaptasi Acosta ini juga tercermin dalam cara dia berinteraksi dengan motornya. Trevathan menyebut, meskipun motornya mungkin tidak selalu dalam kondisi sempurna, Acosta selalu bisa menambahkan sesuatu untuk meningkatkan performa motor di lintasan balap. “Sebagai teknisi, memiliki pembalap seperti ini sangatlah fantastis. Anda hanya perlu mencapai 90% dengan motornya, dan dia akan mengurus sisanya.”
Selain keterampilannya di lintasan, ketenangan Acosta dalam pitbox juga mendapat pujian. Trevathan mengungkapkan bahwa meskipun Acosta adalah pribadi yang sangat terbuka dan terkadang mengumpat di dalam pitbox, dia tetap menunjukkan profesionalisme yang luar biasa. “Dia tidak pernah menyalahkan siapa pun. Dia selalu berusaha untuk melakukan apa yang bisa dia lakukan tanpa banyak bergantung pada perubahan motor,” tambahnya.
Pendekatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan performa Acosta, yang selalu bisa menambahkan kecepatan meskipun tanpa banyak perubahan pada motornya. Bagi KTM, ini menjadi sebuah kurva pembelajaran, mengingat setiap perubahan yang dilakukan pada motor harus diuji dengan sangat hati-hati untuk memastikan apakah itu membawa peningkatan atau malah penurunan performa.
Secara keseluruhan, kehadiran Pedro Acosta di MotoGP 2024 memberi warna baru bagi dunia balap motor, dengan kemampuan adaptasi, profesionalisme, dan kecepatan luar biasa yang dimilikinya. Melihat performanya sepanjang musim, tidak mengherankan jika Acosta diharapkan menjadi bintang masa depan MotoGP yang akan membawa KTM meraih lebih banyak kesuksesan di tahun-tahun mendatang.
More Stories
Ghitraf Rafanial Siap Tarung Lebih Kuat di Seri 3 Lenka Shaquille Aldy Jaya Cup Prix 2025
AL28 Racing Team Bikin Body Balap Khusus Pocket Bike, Banjir Orderan Jelang Lenka Seri 3
Simak Kelas Wajib MCR di Manahadap Wonogiri, Harus Pakai Part MCR Rantai dan Kampas Kopling!