Otoinfo – Ducati memilih melepas Jorge Martin untuk memberikan satu tempat di tim utama kepada Marc Marquez. Mimpi indah Martin untuk menjadi juara akhirnya kandas sudah.
Meskipun Martin telah berjuang keras dan berhasil menjadi penantang gelar selama dua musim bersama Prima Pramac Racing, harapannya untuk menjadi pembalap Ducati pabrikan pupus setelah Marc Marquez tampil mengesankan bersama Gresini Racing, membuat jalan Martin semakin sulit.
Martin telah memberikan banyak pencapaian bagi Ducati meskipun hanya bersama tim satelit. Namun, keputusan Ducati untuk memilih Marquez didasarkan pada popularitas dan prestasi Marquez yang telah meraih delapan kali juara dunia, yang membuatnya lebih dikenal dibanding Martin.
Selain itu, Ducati juga dilaporkan mendapat tekanan dari induk perusahaannya, Audi, untuk memilih Marquez. Oscar Haro, pengamat MotoGP, mengungkapkan bahwa menempatkan Martin di tim Ducati pabrikan adalah keputusan yang paling adil, tetapi hidup memang tidak selalu adil.
“Mereka yang berkuasa tidak banyak mengerti tentang hati atau hasil yang terbaik. Mereka hanya memahami angka dan orang yang membuat angka hari ini adalah Marc Marquez,” kata Haro seperti dikutip dari Motosan.
Haro menjelaskan bahwa keputusan ini diambil dengan cara yang kejam, karena Audi sebagai perusahaan besar menginginkan pembalap yang bisa memberikan keuntungan besar. “Ketika Anda mendedikasikan diri untuk balapan dan mencari uang, terutama ketika ada perusahaan kuat seperti Audi di belakangnya, mereka membutuhkan seseorang dengan delapan gelar juara dunia,” jelas Haro.
Marquez dikenal sebagai pembalap yang tangguh, meskipun telah mengalami beberapa operasi setelah cedera serius pada tahun 2020. “Marc telah melalui banyak hal dan tetap bisa meraih empat podium dalam lima balapan setelah cedera,” kata Haro. “Tidak ada yang bisa melakukan itu, bahkan Valentino Rossi. Marc adalah seorang petarung.” imbuhnya.
Menurut Haro, Marquez adalah legenda yang telah mengubah Kejuaraan Dunia MotoGP dengan kemampuannya. “Marc adalah legenda. Ketika dokumenter, film, atau buku tentangnya dirilis, kita akan menyadari betapa besar pengaruhnya dalam dunia balap,” ujarnya.
Haro menyimpulkan bahwa keputusan melepas Martin demi Marquez adalah keputusan dari para penguasa di Audi. “Pada akhirnya, ada bos di sana, mungkin bernama Audi, yang akan mengatakan untuk melupakan rencana mereka dan memilih Marquez karena dia bisa meningkatkan penjualan mobil dan Ducati dengan lebih baik,” pungkas Haro. Otoinfo.
More Stories
Affada Offroad Championship Siap Digelar, Total Hadiah Rp50 Juta dan Grand Prize 1 Unit Mobil Katana
ASRT Jepara Kini Merambah Dunia Balap Mini 4WD, Tetap Bawa Spirit Balap Motor!
Papua Pride! Giovanni Menang Kelas Basic 8-10 Tahun di Lenka 2025 Seri 3, Gap 8 Detik