Otoinfo.id – Fabio Quartararo telah menjadi wajah utama Yamaha sejak debutnya di MotoGP pada 2019. Merek berlogo garpu tala itu memberinya kesempatan saat kariernya mulai meredup di level junior. Bahkan, Quartararo langsung mencetak sejarah dengan menjadi juara dunia pada 2021, menggantikan legenda Valentino Rossi di tim pabrikan.
Selama ini, Quartararo dua kali memperpanjang kontrak dua tahun (2022 dan 2024), dan Yamaha kini berupaya memperpanjangnya lagi hingga 2028. Namun, kali ini situasinya jauh lebih rumit.
Bagi Yamaha, proses ini terjadi di tengah proyek besar membangun mesin V4 baru untuk mengembalikan daya saing. Sementara bagi Quartararo, ini adalah momen krusial untuk memutuskan apakah ia akan terus percaya pada janji pengembangan Yamaha atau pindah ke tim lain yang memberi peluang menang lebih cepat, meski bayarannya lebih kecil.
Belajar dari Kasus Marc Marquez
Kasus hengkangnya Marc Marquez dari Honda pada 2024 menjadi pelajaran berharga. Marquez memutuskan meninggalkan proyek besar demi motor yang langsung kompetitif. Quartararo berada di situasi mirip, bedanya ia tidak meragukan kemampuan dirinya yang ia butuhkan hanyalah motor yang bisa membawanya bertarung untuk kemenangan setiap pekan.
Dengan bayaran sekitar 20 juta euro untuk 2025 dan 2026, faktor uang bukan lagi prioritas. Keinginannya jelas: kembali merasakan podium secara rutin.
“Jika taruhan ini tidak berhasil, saya akan pindah ke motor yang bisa membuat saya berjuang untuk menang sejak awal,” tegas Quartararo sepanjang musim 2025.
Janji Yamaha yang Belum Terpenuhi
Dalam wawancara tahun 2023, Quartararo mengaku Yamaha menjanjikan banyak hal dalam dokumen pengembangan, tetapi mayoritas tidak terwujud. Meski demikian, pada April 2024 ia tetap memperpanjang kontrak hingga 2026, menjadi pembalap dengan gaji tertinggi di grid, mengungguli Marc Marquez, Pecco Bagnaia, dan Jorge Martin.
Kini, Yamaha harus meyakinkannya dengan bukti nyata di lintasan, bukan sekadar janji. Sayangnya, mesin V4 yang disebut “harapan baru” belum sepenuhnya siap. Bahkan, belum ada pembalap reguler yang mengujinya.
Baca Juga: Brad Binder Akui Kesulitan di MotoGP 2024: “Saya Mempersulit Diri Sendiri”
Persaingan Pasar Pembalap Memanas
Pasar MotoGP jelang 2027 diprediksi panas, dengan nama-nama seperti Pedro Acosta dan Jorge Martin juga mempertimbangkan pindah tim. Beberapa pabrikan dikabarkan siap memberi pra-kesepakatan demi mengamankan jasa Quartararo lebih awal.
Sebagai salah satu talenta terbesar MotoGP saat ini, Quartararo tak bisa membuang lagi musim-musin tanpa kemenangan seperti sejak 2022. Usianya akan menginjak 28 tahun pada awal era regulasi baru 2027 momen emas yang tak boleh disia-siakan.
Baca Juga: Honda Pusing Cari Pengganti Somkiat Chantra untuk MotoGP Austria 2025
Jika Yamaha gagal menunjukkan kemajuan berarti dalam waktu dekat, sangat kecil kemungkinan Quartararo akan kembali mengambil “lompatan keyakinan” seperti pada 2024. Pilihannya jelas: motor kompetitif atau keluar dari zona nyaman.
More Stories
Jadwal Lengkap MotoGP San Marino 2025: Balapan di Misano Dimulai Hari Ini, Marquez Favorit Juara
Jadwal MotoGP Hari Ini: Marc Marquez Menggila di Sprint Race GP San Marino 2025?
MotoGP San Marino 2025: Jadwal, Prediksi, dan Peluang Marc Marquez Menggila di Misano