Otoinfo – Hai teman-teman! Rifqi di sini, siap membawa cerita seru dari balapan kelas R15 di Sirkuit Mandalika. Baru-baru ini, ada momen menarik yang berhasil ditangkap langsung oleh rekan saya, Wawan, yang meliput langsung di lapangan.
Jadi, ternyata ada salah satu pembalap yang mencetak waktu lap tercepat di kelas ini, dan kabarnya dia punya trik khusus buat mengamankan posisinya di puncak. Penasaran? Yuk, simak ceritanya!
Sirkuit Mandalika: Tantangan Luar Biasa untuk Pembalap R15
Seperti yang kita tahu, Sirkuit Internasional Mandalika ini bukan lintasan biasa. Dengan panjang 4,310 km dan banyaknya tikungan tajam, sirkuit ini menantang setiap pembalap untuk bisa mempertahankan kecepatan sambil menjaga kendali di tikungan.
Wawan yang meliput di sana mengabarkan kalau cuaca saat itu cukup cerah, dan kondisi lintasan sangat mendukung para pembalap buat melaju kencang.
Dari awal, semua pembalap tampak fokus dan siap memberikan yang terbaik. Namun, yang bikin penasaran adalah satu pembalap yang berhasil mencetak waktu lap tercepat di kelas ini.
Menurut Wawan, ada momen di mana penonton semua terkejut melihat waktu lap yang dicatatkannya, lebih cepat dibanding lap-lap sebelumnya. Siapakah dia, dan apa sih rahasia di balik kecepatan itu?
Pembalap Misterius dengan Trik Jitu
Nah, inilah pembalap yang menarik perhatian Wawan dan para penonton – M. Fahmi Bassam. Yup, nama ini bukan hanya muncul di puncak daftar waktu tercepat, tapi juga jadi pembicaraan hangat di kalangan penonton dan pembalap lainnya.
Wawan melihat bagaimana Fahmi melaju dengan tenang tapi tetap penuh perhitungan, terutama saat di tikungan. Dia mengamati kalau setiap kali Fahmi memasuki tikungan, ada trik khusus yang membuatnya tetap stabil tapi tetap cepat.
Menurut Wawan, rahasianya ada di teknik “late braking” atau pengereman terlambat. Fahmi terlihat menahan pengereman sampai detik terakhir sebelum tikungan, lalu dengan gesit menyalurkan kecepatan ekstra saat keluar dari tikungan.
Teknik ini memang dikenal efektif untuk mempertahankan kecepatan, tapi nggak banyak yang bisa melakukannya dengan baik karena butuh ketenangan dan kendali penuh atas motor.
Manfaat “Late Braking” dan Kontrol Emosi
Tentu saja, teknik ini bukan tanpa risiko. Wawan bilang kalau ada pembalap lain yang mencoba meniru gaya Fahmi, tapi mereka justru melambat atau kehilangan kendali karena salah perhitungan.
Berbeda dengan Fahmi, yang tampaknya sudah sangat menguasai teknik ini dengan percaya diri. Menurut Wawan, kemampuan ini mungkin didapatkan Fahmi dari pengalaman dan latihan intensif, terutama di lintasan yang punya banyak tikungan seperti Mandalika.
Satu hal lagi yang nggak kalah penting adalah kontrol emosi. Wawan melihat kalau Fahmi tetap tenang, meski ada pembalap lain yang terus mendekatinya dari belakang.
Dengan sikap tenang, Fahmi nggak terpengaruh dan tetap pada strateginya. Ini menunjukkan bahwa kecepatan di sirkuit bukan hanya soal teknik, tapi juga soal mental yang stabil.
Momen Seru di Lap Terakhir
Di lap terakhir, suasana semakin panas! Wawan menggambarkan bagaimana para penonton mulai berdiri, terutama saat Fahmi dan beberapa pembalap lainnya mendekati garis finish.
Dengan trik “late braking” andalannya, Fahmi kembali mencatatkan waktu terbaik di lap ini, sekaligus mengamankan posisinya sebagai pembalap dengan waktu lap tercepat.
Aksi Fahmi ini nggak cuma bikin penonton terkesima, tapi juga jadi pelajaran buat pembalap lain. Menurut Wawan, setelah balapan, beberapa pembalap junior terlihat mendekati Fahmi untuk ngobrol dan mungkin bertanya-tanya soal tekniknya. Bisa dibilang, Fahmi bukan cuma tampil sebagai pembalap tercepat, tapi juga inspirasi buat pembalap lainnya.
Rahasia Lain: Persiapan dan Keberanian
Selain teknik “late braking,” Wawan juga mencatat bahwa persiapan fisik dan mental jadi kunci sukses Fahmi. Sebagai pembalap profesional, tentu saja dia sudah melakukan banyak latihan dan memahami betul medan di Sirkuit Mandalika.
Wawan bercerita bahwa Fahmi tampak sangat rileks sebelum balapan dimulai, mungkin karena dia sudah punya strategi matang dan siap menghadapi segala kemungkinan di lintasan.
Keberanian juga jadi faktor penting. Menggunakan teknik “late braking” butuh keberanian besar, terutama di lintasan seketat Mandalika ini. Wawan mengamati bagaimana Fahmi berani mengambil risiko, tapi tetap dengan perhitungan yang matang.
Inilah yang membuat Fahmi berhasil mencatatkan waktu lap tercepat, sekaligus jadi pembalap yang dikagumi banyak orang hari itu.
Jadi, teman-teman, itulah rahasia di balik waktu lap tercepat di kelas R15 yang berhasil dicatat oleh Fahmi Bassam.
Dari laporan Wawan di lapangan, kita bisa belajar bahwa kecepatan di lintasan nggak cuma soal teknik, tapi juga soal mental dan persiapan yang matang. Trik “late braking” yang diterapkan Fahmi jadi bukti bahwa inovasi dan keberanian adalah kunci di setiap balapan.
Semoga cerita ini bisa menginspirasi kamu yang tertarik dengan dunia balap atau punya mimpi jadi pembalap.
Siapa tahu, suatu hari nanti kamu bisa menguasai teknik-teknik keren seperti Fahmi dan beraksi di sirkuit besar. Sampai jumpa di cerita balapan selanjutnya! Otoinfo
More Stories
Ghitraf Rafanial Siap Tarung Lebih Kuat di Seri 3 Lenka Shaquille Aldy Jaya Cup Prix 2025
AL28 Racing Team Bikin Body Balap Khusus Pocket Bike, Banjir Orderan Jelang Lenka Seri 3
Simak Kelas Wajib MCR di Manahadap Wonogiri, Harus Pakai Part MCR Rantai dan Kampas Kopling!