Otoinfo – Marc Marquez mengalami tantangan besar di Sprint Race MotoGP Catalunya 2024. Kenapa Jumat dan awal sesi Sabtu Marquez begitu kesulitan? Apakah karena grip Sirkuit Barcelona yang rendah? Ternyata, masalahnya lebih kompleks.
Bersama Crew Chief Franky Charchedy, Marquez mengubah setup motor secara signifikan, mirip seperti di Le Mans. Bedanya, setup baru ini berhasil dan tetap digunakan hingga sesi Sprint dan kemungkinan besar di balapan utama.
Namun, mengapa dengan setup yang berfungsi, Marquez tidak bisa masuk ke Q2? “Masalahnya dengan Q1 (Sabtu) adalah pertama kalinya setup motor itu sangat berbeda. Namun dalam race pace, saya terus melaju dan memahami cara mengendarai motor itu.
Ini adalah perubahan besar dan datang terlambat karena hari Minggu kami start di posisi ke-14. Tapi setup itu akan menggunakan ban belakang medium, bukan soft, jadi kita lihat saja bagaimana kami bisa mengatasinya,” kata Marquez.
Dalam balapan Sprint, salah satu kunci Marquez adalah start yang bagus. Start dari posisi 14, ia sudah berada di posisi 9 setelah Tikungan 2 dan memulai lap kedua di posisi 8 meski dengan winglet sebelah karena insiden kecil dengan Jack Miller di Lap 1.
Dengan hanya satu winglet depan, Ia mulai merangsek sedikit demi sedikit. Berkat talenta overtakenya dan tiga pembalap di depannya yang crash, Marquez berhasil meraih 6 posisi lagi dan finis di posisi dua, termasuk battle dengan Rookie Pedro Acosta di akhir tahapan.
Terkait hilangnya satu winglet yang pasti mempengaruhi keseimbangan motor, Marquez berkata pasca balapan, “Hari ini akan menjadi analisis menarik bagi Gigi dan timnya karena meski tanpa satu wing pun, saya bisa berkendara dengan baik.
Memang benar keseimbangan motor berbeda, tetapi salah satu kekuatan saya adalah beradaptasi dengan situasi. Meski begitu, saya masih punya ruang untuk memperbaiki diri di lap cepat. Tapi dalam hal race pace, saya sangat dekat dengan Martin dan Bagnaia.”
Performa Marquez dengan ban bekas dan ban baru lebih konsisten dibandingkan pembalap lain. “Mereka berkendara dengan sangat berbeda. Aleix ekstrim, Pedro ekstrim, dan saya agak di tengah.
Kecepatan menikung dan masuknya sangat cepat. Itu sangat mengesankan. Saya tidak tahu seberapa besar risiko yang dia ambil karena dia super cepat dalam area itu dengan banyak bermain dengan tubuhnya.
Dia membawa banyak kecepatan dan itu mengesankan. Saya mencoba menirunya di beberapa lap tetapi saya melihat terlalu banyak risiko, jadi saya kembali menggunakan gaya saya,” jelas Marquez.
Potensi Marquez untuk meraih kemenangan pertama sejak Emilia-Romagna 2021 (945 hari lalu) semakin terbuka. Ini juga bisa menjadi kemenangan Grand Prix pertama Marquez bersama Ducati dan Gresini, walaupun tantangannya tentu tidak akan mudah. Otoinfo.
More Stories
Hafid Pratama Menang di Race 1 SCP1, Pacu 125Z JPNW!
Favio Varossi Jalani Musim Terakhir di Pocket Bike, Fokus ke Balap Bebek Mulai 2026
Top Performa! Awhin Sanjaya Juara Sprint Race Kelas MP1 di SCP 2025 Seri 3 Lahat