Otoinfo.id – Honda Atlas Cars Limited (HCAR) baru-baru ini mengumumkan rencana ambisiusnya untuk memasuki pasar mobil hybrid di Pakistan, kemungkinan dengan model HR-V. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya persaingan dari model-model seperti Corolla Cross dan Haval, yang semakin meramaikan pasar otomotif Pakistan.
Menurut informasi dari analis, HCAR berencana melakukan investasi modal sebesar Rs5 miliar untuk mendirikan pabrik hybrid. Namun, perusahaan belum mengungkapkan jadwal pasti untuk peluncuran proyek ini. Pengumuman serupa sebenarnya sudah dilakukan oleh HCAR pada Juli tahun lalu.
“Perusahaan belum mengungkapkan detail tentang kendaraan yang akan diluncurkan atau waktu pastinya,” ujar analis Topline Securities, Sunny Kumar, dalam wawancaranya dengan Business Recorder tahun lalu.
Sementara itu, Wadee Zaman dari JS Research mengungkapkan bahwa masih terlalu awal untuk menilai keberhasilan model baru ini. “Keberhasilan model baru akan sangat bergantung pada fitur dan harga yang ditawarkan,” tambahnya.
HCAR juga melaporkan bahwa tahun ini tidak ada masalah dalam pembukaan surat kredit, namun permintaan yang lesu dan ekonomi yang menyusut menyebabkan pendapatan perusahaan menurun. Perusahaan mengungkapkan tingkat lokal untuk berbagai model: Civic di atas 60%; City 73%; BR-V dan HR-V di bawah 50%.
Keuntungan pajak pada kuartal Maret lalu terjadi berkat sejarah HCAR yang konsisten membayar pajak minimum. Akumulasi pembayaran pajak minimum ini mengakibatkan penyesuaian kewajiban pajak perusahaan sebesar Rs1,13 miliar, menurunkan tarif pajak efektif dari 86,9% menjadi 15,2% untuk FY23-24, menurut laporan Myesha Sohail dari Topline Securities.
Sekitar 10-15% impor HCAR berasal dari Jepang, sementara sisanya dari Thailand. Sehingga, dampak devaluasi mata uang terhadap biaya impor hanya terasa minor.
HCAR juga sedang mengeksplorasi peluang ekspor suku cadang dan komponen CPU. Perusahaan mencatat bahwa kenaikan suku bunga kebijakan sebesar 2% pada akhir tahun ini (Maret 2024) memberikan tantangan besar bagi sektor otomotif. Pasar mobil penumpang secara keseluruhan menurun sebesar 45%.
Namun, ada harapan untuk pemulihan industri pada MY25, dengan perkiraan penurunan suku bunga kebijakan yang dapat mendorong pertumbuhan di segmen mobil murah dan hybrid. Dalam dua tahun ke depan, sektor ini diproyeksikan akan mencapai ukuran yang wajar.
HCAR mencatatkan laba sebesar Rs1,42 per saham, naik 40% tahun-ke-tahun, tetapi turun 85% kuartal-ke-kuartal. Margin bruto menurun dari 8,4% menjadi 6,5%.
“Manajemen menyatakan bahwa margin akan tetap kompetitif dengan pasar,” tambah Topline Securities dalam laporannya.
Dengan langkah-langkah strategis ini, HCAR berupaya untuk memperkuat posisinya di pasar otomotif Pakistan dan menghadapi tantangan yang ada. Apakah langkah ini akan membuahkan hasil? Hanya waktu yang akan menjawab.