Test Drive Yamaha Tiara: Motor Langka yang Masih Memikat

Sejarah Yamaha Tiara

Yamaha Tiara pertama kali diproduksi di Malaysia pada tahun 1999. Motor ini merupakan versi upgrade dari Yamaha Y110SS yang sudah ada sejak tahun 1996. Yamaha Tiara memiliki mesin 2-Tak, 119 cc single-cylinder, air-cooled, reed valve, karburator Mikuni VM22SS, serta transmisi 6 percepatan.

Motor ini diklaim mampu menghasilkan tenaga maksimal 14,5 hp pada 8.500 rpm dan torsi maksimal 12,5 Nm pada 7.500 rpm.

Yamaha Tiara masuk ke Indonesia pada tahun 2001 sebagai produk CBU (Completely Built Up) impor dari Malaysia. Motor ini hanya dipasarkan selama dua tahun, yaitu sampai tahun 2003.

Alasannya, karena permintaan pasar yang tidak terlalu tinggi dan persaingan yang ketat dengan motor-motor 4-tak yang lebih irit dan ramah lingkungan. Selain itu, Yamaha Tiara juga memiliki harga yang cukup mahal untuk ukuran motor bebek, yaitu sekitar Rp 13 juta.

Desain Yamaha Tiara

Yamaha Tiara memiliki desain yang sporty dan agresif. Motor ini memiliki dimensi panjang 1.920 mm, lebar 675 mm, dan tinggi 1.035 mm. Jarak sumbu roda 1.230 mm dan jarak terendah ke tanah 140 mm. Berat kosong motor ini adalah 95 kg.

Motor ini memiliki lampu depan yang besar dan bulat, dengan lampu sein yang terpisah di bawahnya. Lampu belakang juga berbentuk bulat, dengan lampu rem yang terpisah di atasnya. Spion motor ini berbentuk segitiga, dengan batang yang panjang dan fleksibel.

Stang motor ini berbentuk clip-on, dengan posisi yang agak rendah dan maju. Speedometer motor ini berbentuk analog, dengan jarum yang berwarna merah. Tangki bensin motor ini berkapasitas 4,8 liter, dengan desain yang melengkung dan bergelombang.

Jok motor ini berbentuk panjang dan datar, dengan bagian belakang yang sedikit naik. Knalpot motor ini berbentuk bulat, dengan ujung yang runcing dan berwarna hitam.

Yamaha Tiara memiliki rangka underbone, dengan suspensi depan yang berjenis teleskopik dan suspensi belakang yang berjenis monoshock. Rem depan motor ini berjenis cakram, dengan diameter 220 mm. Rem belakang motor ini berjenis tromol, dengan diameter 130 mm. Ban depan motor ini berukuran 70/90-17, sedangkan ban belakang motor ini berukuran 80/90-17.

Performa Yamaha Tiara

Yamaha Tiara memiliki performa yang mengesankan untuk ukuran motor bebek 2-tak. Motor ini mampu berakselerasi dari 0-60 km/jam dalam waktu 5,5 detik, dan dari 0-100 km/jam dalam waktu 14,5 detik. Kecepatan maksimal motor ini adalah 140 km/jam.

Motor ini juga memiliki handling yang baik, berkat rangka yang kokoh dan suspensi yang responsif. Motor ini mudah dikendalikan di tikungan, berkat ban yang lebar dan stang yang pendek. Motor ini juga stabil di kecepatan tinggi, berkat aerodinamika yang baik dan bobot yang ringan. Motor ini juga memiliki sistem pengereman yang efektif, berkat rem cakram depan yang besar dan rem tromol belakang yang cukup.

Namun, motor ini juga memiliki beberapa kekurangan, terutama dari segi konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang. Motor ini memiliki konsumsi bahan bakar yang cukup boros, yaitu sekitar 25 km/liter. Hal ini disebabkan oleh mesin 2-tak yang membutuhkan campuran bensin dan oli 2-tak. Motor ini juga memiliki emisi gas buang yang cukup tinggi, yaitu sekitar 150 g/km. Hal ini disebabkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dan asap knalpot yang berbau.

Harga dan Ketersediaan Yamaha Tiara

Yamaha Tiara termasuk motor yang langka di Indonesia, karena populasi dan distribusinya yang terbatas. Saat ini, hanya ada sekitar tiga unit yang diketahui masih ada di Indonesia, yaitu di Bandung, Depok, dan Solo. Harga motor ini pun cukup tinggi, yaitu sekitar Rp 23 juta sampai Rp 29 juta, tergantung kondisi dan orisinalitasnya. Biasanya, yang membeli motor ini adalah kolektor atau penyuka motor 2-tak.

Yamaha Tiara adalah motor bebek 2-tak yang memiliki desain yang sporty dan performa yang mengesankan. Motor ini cocok bagi Anda yang menyukai sensasi berkendara yang berbeda dan menantang.

Namun, Anda juga harus siap dengan konsekuensi yang ada, seperti konsumsi bahan bakar yang boros, emisi gas buang yang tinggi, dan ketersediaan suku cadang yang sulit. Jika Anda tertarik untuk memiliki motor ini, Anda harus bersabar dan teliti dalam mencari unit yang masih bagus dan terawat. Otoinfo