Monday, June 30, 2025
spot_img

Tips : Edisi Busi NGK, Ketahui Gejala Pembakaran Tak Sempurna Dalam Mesin Akibat Busi

OtoInfo.Id-Mesin kendaraan yang baik sejatinya harus memiliki proses pembakaran yang sempurna. Hal ini sangat penting, selain memberikan performa optimal dan tanpa masalah, penggunaan bahan bakar juga akan menjadi lebih efisien.
Perlu diketahui bahwa terdapat banyak komponen pembentuk mesin yang mempengaruhi proses pembakaran, salah satunya busi. Ya, komponen kecil yang bertugas memercikkan api dalam mesin ini harus mempunyai kinerja yang optimal serta ketahanan menghadapi kondisi ekstrem agar proses pembakaran tetap sempurna.
“Kunci dari pembakaran yang sempurna adalah titik api yang konsisten dan terpusat,” jelas Diko Octaviano, selaku Technical Support PT NGK Busi Indonesia kepada Otoinfo.id, Sabtu (29/09/2018).
Terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya pembakaran tak sempurna (miss firing) yang dipengaruhi busi. Beberapa faktor tersebut seperti pemilihan tingkat panas busi yang tidak sesuai standar mesin, intesitas karbon atau kerak yang menempel di pusat elektroda, serta celah busi yang sudah terlalu besar sehingga listrik yang mengalir tak beraturan.
Melebarnya celah busi sendiri terjadi akibat erosi. Kondisi ini mau tak mau akan terjadi seiring waktu, hanya saja kecepatan prosesnya yang perlu diperhatikan. Soalnya terdapat beberapa penyebab seperti hantaran listrik yang berlebih serta titik leleh material pembentuk busi.
Untuk menghindari terjadinya hal tersebut, pemilihan busi haruslah tepat, seperti NGK G-Power. Busi ini memiliki berbagai keunggulan seperti berbahan platinum yang memiliki titik leleh cukup tinggi. Di mana hal tersebut akan berpengaruh pada kecepatan erosi elektroda.
Selain itu ground elektroda NGK G-Power berbentuk trapezoidal dan center elektrodanya lebih kecil seperti jarum. Spesifikasi ini membuat pengapian lebih fokus dan terpusat, serta pembesaran api menjadi lebih cepat.
“Tujuan bentuk trapezoid adalah memperkecil efek ‘quenching’ (hambatan proses pembesaran api), sehingga waktu pertumbuhan inti api lebih cepat membesar dibandingkan standard nikel. Kalau dibandingkan dengan standar nikel kan center elektroda lebih besar dimensinya, sehingga listrik bisa aja ngalir ke kanan, kiri atau tengah. Ini berpengaruh juga spark positioningnya,” jelas Diko. (FD)
Baca Juga:  Tim Balap Milik Hokky Krisdianto Dapat Support PARD, Jadi Motivasi Besar Raih Prestasi!

Latest Posts