Otoinfo.id – Kabar mengejutkan datang dari raksasa otomotif Jerman, Volkswagen, yang baru saja mengumumkan pengakhiran perjanjian jaminan kerja yang melindungi karyawan dari pemecatan. Langkah ini memicu kekhawatiran di kalangan 15.000 karyawan yang berisiko kehilangan pekerjaan akibat rencana penutupan pabrik di Jerman.
Keputusan drastis ini diambil di tengah penurunan penjualan dan tekanan persaingan dari produsen mobil asal China. Dalam upayanya untuk tetap kompetitif, Volkswagen menyadari perlunya restrukturisasi besar-besaran, termasuk kemungkinan menutup satu atau dua pabrik di Jerman.
Daniela Cavallo, pemimpin dewan pekerja di Volkswagen, menegaskan akan melawan keputusan ini. “Kami akan melakukan perlawanan sengit terhadap serangan bersejarah terhadap pekerjaan kami ini,” ujarnya. Dengan sekitar 650.000 karyawan di seluruh dunia, Volkswagen kini dihadapkan pada tantangan besar untuk mencapai target kenaikan pendapatan 6,5 persen pada tahun 2026.
Serikat pekerja IG Metall diperkirakan akan memulai negosiasi mengenai kesepakatan upah baru, menuntut kenaikan gaji sebesar 7 persen dan berusaha mencegah penutupan pabrik. Situasi ini menandakan masa depan yang tidak pasti bagi Volkswagen dan industri otomotif secara keseluruhan. Dengan tekanan yang meningkat, langkah-langkah penghematan biaya ini bisa menjadi titik balik dalam sejarah panjang perusahaan.