Otoinfo.id-Fakta bahwa hasil di kelas Sport 250 cc Pro Rider pada event Yamaha Endurance Festival (YEF) akhir pekan kemarin (22-23/10) di Sentul International Circuit (SIC), Bogor, Jabar alami perubahan alias revisi. Itu lantaran ada proses protes dengan disertai beberapa bukti video. Atas proses protes itu, memang ada perubahan diposisi 5 besar. Dibalik fakta itu, Andi Raja Limbunan akrab disapa Bos Andi Akai memberikan catatan khusus. Soal Apa?

Baca Juga : Yamaha Endurance Festival 2022: Sempat Runner Up, Gupito Kresna dan Alfi Husni Turun Jadi Kelima, Ada Apa?
Oh ya, sebagai informasi pada awalnya hasilnya sebagai berikut (urutan lima besar): Galang Hendra-Anggi Setyawan (Akai Jaya), Gupito Kresna-Alfi Husni (Ziear ARL The Stroke 55), Nikcky Hayden-Yoga Adi (Akai Jaya), Eric Saputra-R. Fadhil (Carglos RRS), Rey Ratukore-Aditya Fauzi (Carglos TDR RRS IRC).
Lalu ada perubahan dengan urutan 5 besar yakni Nikcky Hayden-Yoga Adi (Akai Jaya), Eric Saputra-R. Fadhil (Carglos RRS), Galang Hendra-Anggi Setyawan (Akai Jaya), Rey Ratukore-Aditya Fauzi (Carglos TDR RRS IRC), Gupito Kresna-Alfi Husni (Ziear ARL The Stroke 55).
Atas revisi itu, pihak Akai Jaya mencoba menempuh langkah banding dengan bukti video terbaru. Oleh race director seperti yang disampaikan oleh sumber terpercaya bahwa langkah tersebut dinilai sudah terlambat. Alasan terlamat, menurut race director memang sudah ada dalam buku regulasi (PNOKB pasal13.3.4 dan 13.3.5). ”
“Saya bukan membela pembalap saya jika memang mereka melanggar regulasi. Itu saya terima sebagai wujud sportifitas. Namun harus ada pemeriksaan secara komprehensif dari pihak terkait. Harus fair dong untuk semua tim yang terlibat. Jangan takut untuk memberitakan kebenaran,“tegas Bos Andi Akai, pemilik main dealer Yamaha Akai Jaya yang menangani wilayah Sulawesi Tengah.
Baca Juga : Akai Jaya Turunkan Duet Galang Hendra-Aldi Satya di Yamaha Endurance Festival 2022?
Komentar Bos Andi Akai ini terkait dengan bukti baru yakni video yakni terlihat memang ada proses pit stop sebuah tim yang dilakukan 4 mekanik. Secara aturan main, tidak boleh. Wajib 2 orang saja. “Ini kita dapat VIDEO terbaru dan jelas-jelas itu salah menyalahi peraturan, seharusnya tim tersebut kena hukuman penalti juga. Jangan kita saja yang kena dan jangan pula dengan alasan sudah terlambat. Proses pencarian dan pembuktian VIDEO butuh waktu, “tambah Andi Akai yang juga pemilik Hotel Santika Palu dan berbagai usaha signifikan lain di Kota Palu Sulawesi Tengah.
Baca Juga : Aldi Satya Mencuri Perhatian Dunia, Bos Andi Akai Jaya Angkat Bicara: Talenta Diatas Rata-Rata
Atas catatan Bos Andi Akai tersebut diungkapkan oleh sumber terpercaya akan ada diskusi lanjutan mencari jalan terbaik dari permasalahan ini. Pastinya, diskusi lanjutan yang dimakasud antara race director dengan panitia penyelenggara. Semoga ada jalan terbaik! Pastinya, jadi catatan juga bahwa balap ketahanan memang sedikit rumit. Proses controlling atau pengawasan harus dilakukan secara maksimal. Bahkan bila perlu dilakukan siaran live dan pihak penyelenggara menempatkan beberapa orang untuk mengamati saat waktu krusial pit stop pergantian rider. Kan mudah pula karena tidak banyak juga tim yang terlibat.
Dilain sisi, sosialisasi aturan balap ketahanan harus maksimal. Semua harus mengerti dan paham. Setuju? Wawan
More Stories
Ducati Superior! Resmi Kunci Gelar Juara Dunia Konstruktor MotoGP 2025
Top Performa! Awhin Sanjaya Juara Sprint Race Kelas MP1 di SCP 2025 Seri 3 Lahat
Alfi Husni Raih Waktu Tercepat di Superpole SCP 2025 Seri 3 Manggul Lahat