Otoinfo.id – Ajang balap berjuluk Flat Track Race ini menjadi daya tarik spesial. Pasalnya ajang balapan yang mulai dikenal sejak tahun 1920-an ini pertama kali diadakan di event Kustomfest.
Memang banyak yang spesial di Kustomfest 2019. Seperti hadirnya Toshiyuki Osawa atau yang terkenal dengan sebutan “Cheetah” – Cheetah Custom Cicles asal Jepang ini. Toshiyuki Osawa jelas bukan orang baru lagi didunia Otomotif, khususnya balap Flat Track Race seperti ini dan ia sudah terkenal di dunia.
Dari sembilan kelas yang dilombakan, 4 kelas diantaranya berhasil di libas anak muda asli Yogyakarta ini. Pramudya Sadewa namanya. Saat penulis menjumpai di arena balap, yang punya julukan Dewa Gemblonk ini terlihat bolak-balik naik podium.

Luar biasa, Dewa bersama tim Arsenich Teach Dekastem Jogja berhasil memborong 4 piala sekaligus dalam gelaran balap Flat Track Race yang diadakan di Kustomfest 2019. Anak muda satu ini mampu melibas lawan-lawannya di lintasan berbentuk oval dengan lebar 5 meter dan panjang 160 meter.
Dewa berhasil meraih podium pertama dikelas Vertical Engine 150cc, podium kedua kelas Vertical Engine 151cc up, podim 2 kelas FFA Vertical Engine dan yang terakhir podium pertama kelas CUB Horizontal atau mesin tidur. Mantap!

Namun, ada kendala di salah satu kelas dari 5 kelas yang ia ikuti. Yakni pada kelas FFA horizontal engine. Kendala yang ia alami membuatnya tidak mendapatkan nomor start, apalagi podium. Itu semua karena kuda pacunya mengalami trouble.
Ia sangat terkesan dan sangat antusias mengikuti balap Flat Track Race di Kustomfest 2019. “Saya tertarik untuk mengikuti acara tersebut karena saya ingin menambah pengalaman saya di seri Flat Track. Acara Kustomfest baru mengadakan pertama kali Flat Track, tentunya sangatlah ramai sekali banyak pesertanya dari yang pemula hingga pembalap-pembalap yang sering saya temui di Grasstrack dan Endurocross competition”, ujar Pramudya Sadewa alias Dewa Gemblonk.

“Acaranya keren sekali. Panitianya juga sportif, tertib, disiplin dan pesertanya pun juga lumayan banyak. pokoknya keren banget”, tambahnya.
Baca Juga : Kustomfest 2019 Yogyakarta : Back To The Roots, Acara Lebaran Kustom Ditutup Dengan Sukses!
Mengikuti balap Flat Track Race di Kustomfest 2019, ia justru tidak melakukan persiapan yang matang. Tapi, kenapa Dewa bisa menjadi jawara 4 kelas sekaligus?
“Sebelumnya saya nggak ada persiapan matang cuman setting motor didepan bengkel aja. Dihari H-1 tepatnya di hari jumat saya langsung main ke sirkuit track untuk melakukan latihan bebas. Saya membawa 2 motor, honda c70 dan versa 150 berbody layaknya kawasaki 150. Tentunya mesin sudah sedikit di oprak atau disetting dari Arsenich Tech Jogja”, ungkap Dewa.
Jelas, semua itu berkat skill yang ia miliki dan sentuhan magis para mekanik dari Arsenich Tech Jogja yang menangani kuda pacunya. Tak luput juga para sponsor-sponsor yang telah mensupportnya.
Tak mudah untuk meraih kemenangan disetiap kelas yang di ikuti. Dewa menceritakan, “Bagi saya seluruh kelas di FFA sangatlah berat karena saya harus bertanding dengan motor Built Up berkapasitas cc tinggi. Juga pada FFA mesin tidur, persaingan sangatlah ketat sekali apalagi persiapan motor saya yang kurang memadai seperti setang yang kurang panjang, kapasitas mesin yang terbatas, ban yang tidak memenuhi kapasitas tanah dan karburasi yang trouble menjadi halangan saya untuk meraih podium di kelas FFA Mesin tidur.
Untuk kelas FFA mesin tegak dan 150-250cc mesin tegak persaingannya ketat sekali. Pesertanya juga bukan hanya peserta biasa melainkan sudah terbiasa mengikuti acara acara flat track di seluruh indonesia. Itu yang membuat saya harus bertarung di FFA mesin tegak dan 150 up mesin tegak tetapi itu bukan hambatan saya untuk meraih podium meskipun harus menduduki podium 2 semua.
Untuk kelas 150cc mesin tegak amatlah ringan karena motor sangatlah memadai apalagi semua speck motor sama, max 150cc tidak ada alasan untuk saya untuk tidak menduduki podium 1 di flat track kustom fest 2019.
Juga di kelas CUB mesin tidur. Sangatlah mudah bagi saya karena pesertanya hanya 7 starter dan final 4 starter. Dengan itu tidak ada alasan untuk saya tidak menduduki podium 1. Tatapi saya harus lebih sering berlatih dan terus belajar”, jelas Dewa dengan rasa bangga.
Dengan hasil luar biasa itu, Dewa berharap untuk Kustomfest 2020 nanti ajang balap Flat Track ini diadakan kembali. “Untuk kustomfest di 2020 harus lebih kompak, solid dan tetap keren. Tingkatkan!”, sahut Dewa.
Sampai jumpa di Kustomfest 2020, jika balap Flat Track Race diadakan kembali, akankah Dewa Gemblonk mampu menjuarai setiap kelas yang diikuti? Lihat saja tahun depan. Good luck bro! Taufik
Nama lengkap : Pramudya Sadewa
Julukan : (Dewa gemblonk)
Tempat tanggal lahir : Bantul 04-Mei-2001
Status : Pelajar SMA N 1 PUNDONG
Alamat : Grogol 9 Parangtritis,Kretek,Bantul
Team : Arsenich Tech Dekastem Jogja
SUPPORT BY : Volution, Extreme, Gidas Apparel, Workerkonveksi, KJRT, Arm DX, Dirtkastem Jogja