Otoinfo – Tahun lalu, kehadiran Hyundai Ioniq 5 di Indonesia menciptakan gebrakan besar dalam pasar mobil listrik. Dengan desain futuristik dan performa yang memikat, Ioniq 5 menjadi fenomena yang mendahului zaman. Namun, seperti semua tren, kepopuleran itu tampaknya mulai mereda, bahkan hingga pada titik di mana penjualan menurun menjadi hanya beberapa unit dalam satu bulan.
Apa yang terjadi? Apa penyebab dari penurunan minat yang tajam terhadap mobil listrik Hyundai ini? Salah satu kemungkinan adalah gempuran mobil listrik dari Tiongkok yang menawarkan harga yang lebih terjangkau. Mungkin saja, orang-orang lebih memilih opsi yang lebih hemat biaya tanpa harus mengorbankan kualitas. Tetapi, apakah faktor harga saja yang menjadi penyebab utama?
Mungkin juga adanya elemen FOMO (Fear of Missing Out) yang telah mereda. Pada awalnya, Hyundai Ioniq 5 menjadi rebutan dan bahkan harus diindent oleh konsumen. Namun, seiring berjalannya waktu, mungkin efek kekinian dari mobil ini mulai memudar.
Tidak hanya Ioniq 5, adiknya, Ioniq 6, juga mengalami nasib yang tidak menggembirakan. Dengan penjualan yang sangat rendah, bahkan tidak sebanding dengan yang dicapai oleh Ioniq 5, pertanyaan tentang keberlanjutan merek Hyundai dalam pasar mobil listrik Indonesia menjadi semakin kencang.
Kendati begitu, masih ada pertanyaan yang mengganjal. Apakah faktor harga yang membuat orang enggan membeli Hyundai Ioniq 6 yang memiliki harga hampir Rp1,2 miliar? Ataukah ada alasan lain, seperti banyaknya pilihan lain dalam kisaran harga yang sama?
Melihat angka penjualan dari kedua model tersebut, memang terlihat bahwa Hyundai Ioniq 5 masih memiliki sedikit daya tarik dibandingkan dengan Ioniq 6. Bahkan, ketika orang berbicara tentang Ioniq, yang terlintas di benak mereka adalah Ioniq 5, bukan adiknya yang kurang beruntung tersebut.
Meskipun begitu, industri mobil listrik di Indonesia masih terus berkembang, dengan berbagai pemain baru yang terus meramaikan pasar. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana Hyundai akan merespons penurunan minat ini, apakah mereka akan melakukan inovasi atau mengevaluasi strategi mereka dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Otoinfo.
