Otoinfo – Hasil studi terbaru dari JD Power AS tahun 2024 mengungkapkan bahwa mobil listrik mengalami lebih banyak masalah dibandingkan dengan mobil bensin.
Studi kualitas awal (IQS) yang dilakukan oleh JD Power menunjukkan bahwa kendaraan listrik, baik jenis battery electric vehicle (BEV) maupun plug-in hybrid vehicle (PHEV), memerlukan lebih banyak perbaikan dibandingkan kendaraan konvensional berbahan bakar bensin.
Pada tahun 2024, kendaraan listrik secara keseluruhan memiliki nilai rata-rata 180 PP100, atau masalah per 100 kendaraan. Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah BEV yang mencatat angka 266 PP100. Ini menunjukkan bahwa BEV mengalami tiga kali lebih banyak masalah dibandingkan dengan kendaraan konvensional.
Tidak hanya itu, performa Tesla yang merupakan salah satu produsen mobil listrik terkemuka, ternyata menurun dibandingkan tahun sebelumnya. JD Power mencatat bahwa keputusan Tesla untuk menghilangkan tuas lampu sein dan wiper kaca depan tidak diterima dengan baik oleh pelanggan, yang berkontribusi pada meningkatnya jumlah masalah yang dilaporkan.
Sementara itu, beberapa merek mobil konvensional menunjukkan performa yang lebih baik dalam studi ini. RAM, misalnya, mencatat nilai rata-rata 149 PP100, Chevrolet dengan 160 PP100, dan Hyundai dengan 162 PP100. Ketiga merek ini mendapatkan skor tertinggi di kategori mainstream.
Model dari RAM, yakni RAM 1500, yang merupakan pikap ringan berukuran besar, mendapatkan peringkat tertinggi. Chevrolet juga menduduki peringkat tertinggi dalam empat kategori berbeda. Sementara itu, mobil listrik Hyundai menduduki peringkat tertinggi dalam kategori pikap menengah dengan model Santa Cruz.
Hasil studi ini menegaskan bahwa meskipun teknologi kendaraan listrik terus berkembang, masih terdapat banyak tantangan yang harus diatasi. Kualitas dan keandalan kendaraan listrik menjadi perhatian utama, terutama karena semakin banyak konsumen yang mulai beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan ramah lingkungan.
Ke depan, diharapkan para produsen mobil listrik dapat memperbaiki kinerja dan mengurangi jumlah masalah yang dilaporkan, sehingga dapat memenuhi harapan konsumen dan mendukung transisi menuju transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Otoinfo