Otoinfo.id – Tahun 2017-2018 kondisi Yamaha parah. Masalah demi masalah silih berganti menghampiri. Namun solusi yang digunakan untuk mengurangi masalah pun tidak menampakan hasil. Akar masalahnya adalah regulasi mesin dan elektronik terbaru.
Baca Juga : MotoGP: Tahun 2020 Motor MotoGP Sanggup Melesat 360 km/jam
Baca Juga : GP Italia: Dovizioso Pecahkan Rekor Top Speed MotoGP, Berapa Kecepatannya?
Karena kesal dengan 2 tahun prestasi yang naik turun, Lin Jarvis Managing Director Yamaha Motor Racing bahkan menyisyaratkan akan mengusulkan mengganti regulasi. Akibatnya, terjadi perang komentar antara Yamaha dan Ducati.

“Ingin mengganti regulasi ketika dalam masalah, bukanlah perilaku Yamaha,” jelas Davide Tardozzi, manager tim Ducati.
Bahkan komentar Tardozzi pun kian keras. “Yamaha sudah terlalu sering menang, ketika kamu tidak menang dalam beberapa waktu, dianggap merupakan bencana. Saya rasa tidak demikian,” lanjut Tardozzi.
Tardozzi bahkan memberikan contoh ketika Ducati dalam krisis besar. Sulit menang, bahkan untuk menjadi juara dunia dibutuhkan sosok Casey Stoner. Sementara Stoner menikmati Ducati, pembalap lain harus berjuang keras untuk menaklukannya.
Jelas dengan 2 tahun masa sulit Yamaha, hanya dipandang biasa dan hal wajar. Tardozzi mencotohkan krisis Ducati bertahun-tahun.
“Katakan saja yang anda inginkan, tapi regulasi ini dibuat untuk mengurangi biaya. Saya rasa Yamaha tidak dalam kesulitan, Yamaha punya motor bagus dan hanya memiliki masalah kecil. Mereka akan dapat memecahkan masalah dan akan berterima kasih terhadap pengalaman dan para pembalapnya,” lanjut Tardozzi. MT4