Otoinfo – Dalam beberapa tahun terakhir, pasar kendaraan listrik (EV) global telah mengalami perlambatan yang signifikan. Potensi Penjualan Lamborghini Supercar yang masih menjadi tantangan.
Meskipun masih ada pertumbuhan dalam penjualan EV, laju pertumbuhannya tidak secepat yang diharapkan banyak produsen otomotif.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk tantangan teknologi, infrastruktur pengisian daya yang belum memadai, dan perubahan kebijakan pemerintah.
Menurut Winkelmann, supercar listrik kurang memiliki “aspek emosional” dibandingkan dengan supercar bertenaga mesin pembakaran dalam (ICE) dan saat ini tidak menunjukkan potensi penjualan yang signifikan.
Meskipun permintaan untuk Lamborghini Revuelto hybrid plug-in cukup kuat, Winkelmann mengungkapkan bahwa supercar listrik murni “sejauh ini belum ada yang laku.”
Ia menegaskan bahwa performa bukanlah masalah bagi kendaraan listrik, namun beberapa aspek emosional dari supercar bertenaga ICE tidak dapat ditiru oleh kendaraan listrik.
Mobil dengan teknologi plug-in hybrid yang mempertahankan mesin V12 pada model Revuelto atau V8 pada model Temerario dan Urus tidak menghadapi masalah ini.
Motor listrik dan baterai pada model-model ini memungkinkan untuk berkendara dalam mode tanpa emisi.
Untuk masa depan yang lebih jauh, Lamborghini terbuka terhadap penggunaan bahan bakar elektronik sintetis, yang saat ini sedang dikembangkan oleh rekanan VW Group, Porsche.
Perlu diketahui, Uni Eropa berencana untuk melarang penjualan kendaraan bertenaga ICE secara efektif pada tahun 2035.
Meskipun demikian, rencana ini mungkin akan direvisi untuk mengecualikan kendaraan yang menggunakan bahan bakar elektronik sintetis.
Lamborghini saat ini menawarkan jajaran hybrid plug-in yang mencakup model Urus dan Revuelto, dengan model Temerario yang akan segera bergabung.
Kendaraan listrik pertama dari produsen supercar ini adalah crossover Lazandor yang diharapkan hadir pada tahun 2028.
Perusahaan juga sedang berupaya untuk meningkatkan rantai pasokan dan fasilitas produksinya guna mengurangi emisi CO2 sebesar 40 persen hingga tahun 2030.
Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Lamborghini untuk menghadirkan kendaraan yang lebih ramah lingkungan tanpa mengorbankan performa dan pengalaman berkendara yang khas. Otoinfo.