Otoinfo.id – Sebagai langkah awal menuju peraturan baru pada tahun 2027, baik tim pabrikan maupun tim swasta di MotoGP akan menghadapi pembekuan pengembangan mesin. Mulai tahun 2027, mesin 1000cc yang ada saat ini akan dikurangi menjadi 850cc. Selain itu, akan ada pembatasan signifikan pada elemen aerodinamis dan perangkat lainnya, termasuk pengatur ketinggian motor, yang sebagian besar akan dihapus, kecuali untuk digunakan khusus saat start balapan.
Keputusan ini diambil oleh badan pengatur kejuaraan sebagai upaya untuk membatasi investasi pabrik-pabrik menjelang dua musim terakhir sebelum perubahan besar pada kerangka kerja teknis. Ini bukanlah kali pertama pembekuan mesin dilakukan. Sebelumnya, selama pandemi, MotoGP juga menerapkan langkah serupa pada musim 2020 dan 2021 untuk menstabilkan anggaran dan mengendalikan biaya.
Pada Agustus 2020, Yamaha mengajukan permohonan untuk membuka mesin M1 milik Valentino Rossi dan Maverick Vinales karena adanya masalah pada katup. Permintaan ini memicu ketidakpercayaan di antara perwakilan Asosiasi Pabrikan (MSMA) lainnya.
Dalam pernyataan resmi FIM yang mengumumkan pembekuan mesin, disebutkan bahwa perubahan demi keselamatan atau keandalan tetap diizinkan, asalkan tidak ada peningkatan performa yang dapat dibuktikan. “Spesifikasi mesin di kelas MotoGP akan dibekukan hingga 2026, yang mewajibkan semua pabrikan menggunakan spesifikasi 2025 pada musim berikutnya. Langkah ini diambil untuk mengendalikan biaya dan memaksimalkan paritas menjelang pengenalan peraturan baru pada 2027,” jelas pernyataan FIM.
Keputusan ini memungkinkan para pabrikan untuk lebih fokus mempersiapkan motor sesuai dengan regulasi baru, tanpa perlu berinvestasi dalam pengembangan mesin setelah awal musim 2025. Di bawah peraturan saat ini, pabrikan diperbolehkan mengirimkan mesin baru sebelum Grand Prix pertama di setiap musim. Mesin-mesin ini kemudian akan disegel dan tidak dapat dimodifikasi selama sisa tahun tersebut.
Dengan pembekuan mesin yang telah disetujui secara bulat oleh semua pabrikan, mesin yang diserahkan oleh setiap tim pada Grand Prix Thailand 2025—yang menjadi putaran pertama dalam kalender tahun depan—akan sama dengan mesin yang mereka gunakan sepanjang musim. Setiap tim hanya diperbolehkan menggunakan delapan mesin untuk setiap balapan.
Namun, dua pabrikan yang saat ini masih menikmati konsesi, yaitu Honda dan Yamaha, tidak termasuk dalam pembekuan ini. Status konsesi mereka hanya akan berubah jika ada peningkatan signifikan dalam hasil balapan selama beberapa putaran terakhir musim ini.
Dengan langkah ini, MotoGP berusaha menciptakan kesetaraan kompetitif dan memastikan bahwa semua tim dapat bersaing tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk pengembangan mesin dalam waktu dekat.