Otoinfo – Daihatsu Hijet, mobil bertipe Kei Car yang berasal dari Jepang, telah menjadi salah satu pionir minibus di Indonesia. Penetrasi pertamanya terjadi pada tahun 1972 ketika pemerintah Jepang mengirimkan bantuan penanggulangan bencana gunung meletus dalam bentuk Daihatsu Hijet tipe S37 Generasi ketiga.
Mobil ini, yang merupakan Completely Built Up (CBU) atau impor utuh, membawa mesin Daihatsu ZM 2 tak dan 2 silinder berpendingin cairan.
Ekspansi Daihatsu di Indonesia semakin terwujud pada tahun 1978 ketika mereka berkolaborasi dengan Astra dan mendirikan P.T. Daihatsu Indonesia, atau P.T. Astra Daihatsu Motor.
Pada tahun 1987, Daihatsu meluncurkan Daihatsu Hijet S89 Generasi kedelapan, yang kemudian mengalami perubahan nama menjadi Daihatsu Zebra.
Mobil ini, dengan konsep Minibus full pressed body, menampilkan mesin 1000 cc dan 1300 cc pada tahun 1990. Transformasi signifikan terjadi pada April 1995 dengan kemunculan Daihatsu Zebra Espass.
Berbeda dengan Daihatsu Hijet, Zebra Espass hadir dengan status kendaraan bukan Completely Built Up (CBU), dilengkapi varian mesin 1300 cc dan 1600 cc, kabin yang lebih besar, serta pintu geser.
Setelah sukses dalam beberapa generasi, Daihatsu Zebra mengakhiri masa produksinya pada tahun 2007. Namun, warisan tersebut diambil alih oleh Daihatsu Gran Max, yang mengadaptasi basis Daihatsu Hijet Generasi kesepuluh.
Generasi kesepuluh Hijet, yang dikenal dengan nama Hi-Max, tiba di pasar Indonesia pada November 2016 dan memberikan kontribusi hingga November 2019.
Perjalanan mobil tersebut tidak hanya mencerminkan evolusi teknologi mobil, tetapi juga mencermati perubahan selera dan kebutuhan pasar Indonesia.
Dengan sejarahnya yang kaya, mobil tersebut terus menjadi ikon dalam dunia mobil mungil dan minibus di Indonesia. OtoinfoÂ