Otoinfo – Pada akhir pekan ini, MotoGP Catalunya akan menjadi momen penting bagi Ducati untuk menentukan siapa yang akan menjadi rekan setim Pecco Bagnaia di tim pabrikan untuk MotoGP 2025.
Gigi Dall’Igna, kepala proyek Ducati di ajang MotoGP, akan membuat keputusan antara Enea Bastianini, Jorge Martin, atau Marc Marquez menjelang MotoGP Italia pada awal Juni.
Situasi saat ini menunjukkan bahwa Enea Bastianini, yang telah menjadi tandem Bagnaia selama dua musim terakhir, memiliki peluang paling kecil untuk terpilih.
Ducati dikabarkan sedang mempertimbangkan dua kandidat kuat: Jorge Martin, pembalap dari Pramac Racing yang kini memimpin klasemen, dan Marc Marquez, juara dunia MotoGP enam kali yang kini tampil impresif bersama Gresini.
Editor situs Crash.net MotoGP, Pete McLaren, memberikan saran menarik terkait dilema Ducati saat ini.
Dia menyarankan agar Ducati mengontrak Pecco Bagnaia, Marc Marquez, dan Jorge Martin dengan skema yang sedikit berbeda.
Sejarah di ajang MotoGP mencatat bahwa kali terakhir satu tim pabrikan menurunkan tiga pembalap adalah pada tahun 2011, ketika Repsol Honda menurunkan trio Andrea Dovizioso, Casey Stoner, dan Dani Pedrosa.
Pete McLaren mengusulkan agar Ducati meniru langkah Honda tersebut, namun dengan cara yang berbeda, mengingat regulasi saat ini melarang satu tim pabrikan menurunkan tiga pembalap.
Menurutnya solusi terbaik yang bisa Ducati realisasikan,mempertimbangkan aspek pemasaran adalah mengontrak Marc dengan livery motor pabrikan dan memberikannya motor pabrikan di Gresini.
Jadi, ia akan memakai motor Ducati merah, mirip seperti ketika Michele Pirro tampil dengan wildcard. Jika Marc menang, secara marketing, nama Ducati akan terangkat.
Ini sangat mirip seperti ketika Honda menurunkan tiga motor pada tahun 2011.
Jika Ducati mengikuti saran Pete, maka Jorge Martin akan menjadi rekan setim Pecco Bagnaia di tim pabrikan Ducati untuk musim 2024, sementara Marc Marquez akan membalap di Gresini menggunakan atribut pabrikan.
Saat ini, motor Ducati Desmosedici yang digunakan Marquez adalah motor spek 2023.
Menurut Pete, sangat penting bagi Ducati untuk menjaga Martin di tim pabrikan karena pembalap tersebut sudah mengisyaratkan akan pindah ke pabrikan rival jika tidak naik kelas ke tim pabrikan Ducati.
Dengan adanya strategi ini, Ducati dapat memaksimalkan potensi marketing dan performa di lintasan balap, sambil tetap mematuhi regulasi MotoGP saat ini.
Apakah strategi ini akan berhasil seperti yang terjadi pada Repsol Honda di tahun 2011? Hanya waktu yang akan menjawab. Otoinfo
