Otoinfo – Suzuki Tornado adalah salah satu motor bebek yang pernah menjadi legenda di Indonesia. Motor ini diluncurkan pada tahun 1994 dan dihentikan produksinya pada tahun 2004.
Selama 10 tahun beredar, motor ini berhasil menarik banyak penggemar dan pecinta balap, karena memiliki desain yang modern, mesin yang bertenaga, dan fitur yang canggih.
Namun, Suzuki Tornado tidak sendirian di kelasnya. Motor ini juga harus bersaing dengan dua motor bebek lain yang juga populer dan tangguh, yaitu Yamaha F1ZR dan Suzuki Satria 120.
Ketiga motor ini sering diadu dalam berbagai ajang balap, baik resmi maupun liar, dan menjadi bahan perdebatan para penggemarnya.
Lalu, apa yang membuat Suzuki Tornado begitu spesial? Bagaimana spesifikasi dan fitur motor ini? Bagaimana pula perbandingannya dengan F1ZR dan Satria 120? Dan bagaimana cara merawat dan memodifikasi motor ini agar tetap prima dan kencang? Simak ulasan lengkapnya di artikel ini!
Sejarah Suzuki Tornado
Suzuki Tornado merupakan motor bebek yang mengusung mesin 2 tak, Jet Cooled, Reed Valve, 1 silinder, dengan kapasitas 109 cc. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 13 dk pada putaran 7.500 rpm serta torsi 12,2 Nm pada 7.500 rpm.
Salah satu keunggulan dari Tornado adalah penggunaan kopling ganda PECS (otomatis & manual) dengan 4 percepatan, yang memberikan perpindahan gigi yang halus tanpa hentakan yang kasar.
Desain dari Tornado juga memiliki ciri khasnya sendiri. Headlamp yang menyerupai karakter robot bernama Alpha dari serial Power Ranger era 90-an, serta lampu belakang yang berbentuk bulat, memberikan kesan futuristik pada motor ini.
Bagian bodi yang bulat juga senada dengan desain lampunya, memberikan kesan keseluruhan yang konsisten.
Fitur-fitur lainnya pada Tornado meliputi rem depan cakram, knalpot model racing khas motor 2 tak yang berlekuk dengan moncong agak nungging, dan speedometer yang informatif menampilkan kecepatan, posisi transmisi, sein, lampu jauh dan indikator bensin.
Suzuki Tornado memiliki dua varian, yaitu Tornado GS dan Tornado GX. Perbedaan utama antara keduanya adalah pada kapasitas mesin, yang lebih rendah pada Tornado GX, yaitu 100 cc.
Tornado GX mampu menghasilkan tenaga 9,5 dk pada 7.500 rpm dan torsi 11,2 Nm pada 5.000 rpm.
Selain itu, Tornado GX juga memiliki perubahan dalam desain knalpot yang tidak lagi mengusung model racing, melainkan lebih menyerupai knalpot Honda Grand dengan model lurus full chrome yang memberikan kesan lebih kalem.
Pada tahun 1997, Tornado GS mendapat penyegaran untuk meningkatkan daya tariknya. Penyegaran tersebut termasuk pembaruan striping, penambahan aksen chrome pada handle, spion, foot rest, cover shock belakang, serta knalpot full chrome.
Perubahan juga terlihat pada bagian mesin yang memiliki warna silver, kickstarter yang dipoles putih, serta rear sprocket yang dipoles putih untuk menambah daya tarik visual.
Desain Suzuki Tornado
Suzuki Tornado memiliki desain yang cukup modern dan sporty untuk ukuran motor bebek. Motor ini memiliki dimensi 1.889 mm x 665 mm x 1.150 mm untuk Tornado GS dan 1.889 mm x 665 mm x 1.145 mm untuk Tornado GX.
Jarak sumbu roda adalah 1.225 mm dan jarak terendah adalah 115 mm untuk Tornado GS dan 111 mm untuk Tornado GX. Berat motor ini adalah 92 kg untuk Tornado GS dan 90 kg untuk Tornado GX.
Bagian depan motor ini memiliki bentuk yang meruncing, dengan headlamp yang berbentuk segitiga dan memiliki lampu sein di sampingnya. Bagian bodi mengusung cover berbahan plastik yang melindungi mesin dan tangki bensin.
Bagian belakang motor ini memiliki lampu yang berbentuk bulat dan memiliki lampu rem dan sein di sampingnya. Bagian knalpot memiliki model yang berbeda antara Tornado GS dan GX, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Warna yang tersedia untuk Suzuki Tornado adalah hitam, merah, biru, dan hijau. Striping yang digunakan juga bervariasi, tergantung pada tahun produksi dan varian.
Secara umum, striping Suzuki Tornado memiliki motif garis-garis yang melintang di bagian bodi dan menampilkan nama dan logo Suzuki, serta nama dan logo Tornado.
Performa Suzuki Tornado
Suzuki Tornado memiliki performa yang cukup baik untuk ukuran motor bebek. Motor ini memiliki mesin yang responsif dan bertenaga, terutama pada Tornado GS yang memiliki kapasitas mesin yang lebih besar.
Akselerasi motor ini juga cukup cepat, berkat penggunaan kopling ganda PECS yang memudahkan perpindahan gigi. Kecepatan maksimum yang bisa dicapai oleh motor ini adalah sekitar 120 km/jam.
Suzuki Tornado juga memiliki handling yang cukup baik, berkat penggunaan rangka yang kokoh dan suspensi yang empuk. Rem depan cakram juga memberikan pengereman yang efektif dan aman. Konsumsi bahan bakar motor ini juga cukup irit, yaitu sekitar 40 km/liter.
Suzuki Tornado juga memiliki reputasi yang baik sebagai motor balap. Banyak pembalap-pembalap beken yang lahir lewat motor ini, salah satunya adalah Asep Hendro yang sangat berjaya menggunakan Tornado GS milik tim balap CMS.
Motor ini juga sering diadu dengan dua motor bebek lain yang juga populer dan tangguh, yaitu Yamaha F1ZR dan Suzuki Satria 120.
Perbandingan Suzuki Tornado dengan F1ZR dan Satria 120
Suzuki Tornado, Yamaha F1ZR, dan Suzuki Satria 120 adalah tiga motor bebek yang pernah menjadi rival di era 90-an. Ketiga motor ini memiliki desain, mesin, dan fitur yang berbeda-beda, namun juga memiliki kesamaan dalam beberapa hal. Berikut adalah perbandingan antara ketiga motor ini:
Desain
Ketiga motor ini memiliki desain yang sporty dan modern, dengan headlamp yang meruncing dan lampu belakang yang bulat. Namun, Tornado memiliki desain yang lebih futuristik.
Mesin
Ketiga motor ini memiliki mesin 2 tak, 1 silinder, dengan kapasitas yang berbeda-beda. Tornado GS memiliki mesin 109 cc, F1ZR memiliki mesin 116 cc, dan Satria 120 memiliki mesin 120 cc.
Secara tenaga, Satria 120 unggul dengan 15 dk, diikuti oleh Tornado GS dengan 13 dk, dan F1ZR dengan 12 dk. Secara torsi, Tornado GS unggul dengan 12,2 Nm, diikuti oleh F1ZR dengan 11,5 Nm, dan Satria 120 dengan 10,8 Nm .
Fitur
Ketiga motor ini memiliki fitur yang cukup lengkap, seperti rem depan cakram, speedometer digital, lampu sein, lampu jauh, dan indikator bensin.
Namun, Tornado memiliki fitur unik yang tidak dimiliki oleh dua motor lainnya, yaitu kopling ganda PECS yang memungkinkan perpindahan gigi secara otomatis atau manual.
Fitur ini memberikan keleluasaan bagi pengendara untuk memilih gaya berkendara yang sesuai dengan kondisi jalan.
Harga
Ketiga motor ini memiliki harga yang cukup terjangkau, terutama untuk ukuran motor bebek. Tornado GS dijual dengan harga sekitar Rp 7 juta, F1ZR dijual dengan harga sekitar Rp 8 juta, dan Satria 120 dijual dengan harga sekitar Rp 9 juta.
Harga ini tentu saja bervariasi tergantung pada kondisi, tahun produksi, dan modifikasi yang dilakukan pada motor .