Otoinfo – Jika kita melongok sejarah dunia motor, kita akan menemukan beberapa motor yang muncul di pasaran tanpa terlalu banyak sorotan, salah satunya adalah Yamaha Force.
Mungkin sebagian dari Anda baru mendengar tentang motor ini, dan tak heran jika begitu. Yamaha Force bukanlah motor yang mendominasi jalanan seperti beberapa pesaingnya.
Awal kemunculannya, motor ini diciptakan untuk menjangkau segmen pasar yang menginginkan motor baru dengan harga yang terjangkau.
Sekilas, bodi Yamaha Force menyerupai Yamaha Vega ZR. Desainnya memang tidak jauh berbeda, dengan sentuhan bergelombang yang menciptakan kesan yang sedikit berbeda.
Namun, mari kita simak hal itu lebih dalam nanti. Yamaha Force hadir dengan spesifikasi yang cukup menarik, terutama pada masanya, dengan harga yang bersaing.
Mesinnya berkapasitas 114 CC, lebih besar dibandingkan dengan pesaingnya seperti Honda Revo. Kapasitas mesin yang lebih besar ini memberikan performa yang lebih tangguh, terutama terlihat dari akselerasinya yang cukup impresif.
Bagasi yang dimiliki Yamaha Force juga cukup luas, bahkan menjadi salah satu yang terluas pada masa itu. Dengan kapasitas 9,2 liter, bagasi ini cukup lapang untuk menyimpan jas hujan dan beberapa barang kecil.
Namun, untuk menyimpan helm, masih kurang luas dibandingkan dengan Honda Revo, meskipun tetap lebih besar dibandingkan dengan sebagian besar pesaingnya.
Perawatan Yamaha Force juga tergolong mudah. Suku cadangnya tidak sulit untuk ditemukan karena motor ini memiliki kesamaan dengan Vega dan Jupiter.
Sehingga stok suku cadangnya cenderung melimpah. Selain itu, jaringan servis resmi Yamaha yang luas turut memudahkan pengguna dalam perawatan.
Namun, seperti halnya kebanyakan motor, Yamaha Force juga memiliki kelemahan. Handling-nya tergolong kaku, yang membuatnya kurang nyaman saat bermanuver atau melakukan belokan. Oleh karena itu, saat terjebak dalam kemacetan, kesabaran adalah kunci utama.
Desain Yamaha Force juga agak membingungkan bagi sebagian orang. Meskipun terkait erat dengan Yamaha Vega ZR, namun tidak se-stylish saudaranya tersebut.
Desain yang bergelombang ini kurang mendapat sambutan positif pada masanya, terutama saat desain motor lebih menonjolkan kesan garang dengan bodi yang lebih lancip.
Pada awalnya, motor tersebut tidak begitu sering terlihat di jalanan. Ini terjadi karena masa-masa ketika motor matic sedang mendominasi pasar pada tahun 2013-2014.
Orang-orang cenderung memilih motor yang memiliki keunggulan dari segi mesin dan tampilan. Yamaha Force hadir pada waktu yang kurang tepat, di mana persaingan yang ketat membuatnya kalah bersinar.
Namun, Yamaha tidak menyerah begitu saja. Mereka meluncurkan varian terbaru, Yamaha Vega Force, yang mengadaptasi bentuk Yamaha Force dan dijual dengan harga yang lebih terjangkau.
Apakah update ini akan berhasil? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Yang pasti, sekarang kita tahu bahwa ada motor murah dengan kualitas yang patut diperhitungkan meskipun saat itu kalah bersaing dengan yang sedang tren.
Bagi mereka yang mencari motor bekas dengan harga yang terjangkau, Yamaha Force bisa menjadi pilihan yang menarik.
Namun, untuk opsi motor baru dengan harga standar, mungkin adiknya, Yamaha Vega Force, bisa menjadi alternatif yang lebih sesuai. Otoinfo.