OtoInfo.Id-Seperti sumber mata air yang tak pernah kering, begitu juga kalo mengulas GDS Fun Drag Bike. Event latber alias latihan bersama dibawah asuhan Agung Setyawan itu selalu menarik dikulik. Seperti kali ini, portal ini coba menggali lebih jauh tentang kiat Agung menjaga konsistensi latber yang rutin digelar tiap bulan itu. Menjadi bahasan menarik seiiring dengan menjamurnya hajatan latber dan fenomena latber yang dilarang oleh IMI Jateng. Toh, GDS Fun Drag Bike tetap gas pol dan setia diikuti pemula-pemula berbakat. Tuh, Jum’at (30/3) ini GDS Fun Drag Bike kembali digelar di sirkuit Gantiwarno Drag Strip (GDS), Klaten, Jateng.
“Kuncinya peduli! Sejak awal muncul, ajang ini memang punya misi memberi kesempatan kepada pemula-pemula yang ingin mengasah skill dan menambah jam terbang. Alhamdulillah, berkat kepedulian itu mereka terpacu untuk terus berlatih. Antusias peserta terus meningkat, para ‘alumni’ pun terbukti mampu berprestasi di open championship,”buka Agung yang juga ayah dari rider Ervantona itu. Yup, kepedulian itu pula yang memotivasi Agung ajang ini tetap berjalan meski sempat dilarang,”Kami tetap berkomunikasi dengan IMI Jateng sebagai regulator. Solusinya, kami harus penuhi beberapa hal yang menjadi ketentuan seperti rekomendasi dan adanya pengawas lomba,”lanjut Agung.
Kiat berikutnya, “kami coba menangkap beberapa aspirasi dari peserta. Misalnya, ada kelas aspiratif yakni kelas khusus wanita. Memberi kesempatan pada joki wanita untuk ikut berlatih,”timpal Benny Kimpling, juru cuap yang langganan mengawal dan memantau perkembangan GDS Fun Drag Bike. “Tak kalah penting, ada ‘inovasi’ biar tidak monoton. Adanya kontes modifikasi bagi motor yang berlaga contoh inovasinya. Lalu, ada tema-tema yang diangkat biar lebih kekinian, misalnya tema valentine day dengan free ticket bagi semua wanita yang hadir langsung. Ada juga t-shirt limited edition dengan kerjasama Raceertes,”beber Agung.

Nah, untuk tetap menjalin komunikasi dengan elemen yang terlibat kami giatkan aktifitas di social media,”Terkini kami ada group whatsapp untuk menyampaikan segala informasi yang terkait dengan aktifitas di GDS. Satu lagi yang perlu jadi catatan, kami ada kemitraan dengan beberapa media yang konssiten menyampaikan informasi ke publik. Overall, semua memang tak mudah tetap konsisten, semangat kami terjaga dengan adanya fasilitas sirkuit yang permanen seperti GDS. Singkatnya, kalo bukan untuk ajang berlatih, untuk apa sirkuit ini dibangun,”tutup Agung. Sip! Wawan