Otoinfo.id –Dengan sangat meyakinkan Maverick Vinales akan berusaha keras kepala terhadap Yamaha. Dan ngotot meminta apa yang dia butuhkan untuk balapan. Penyesalan ini terjadi di musim 2018 ketika Vinales terlalu menurut dengan keputusan Yamaha.
Musim 2018 memang menjadi petaka bagi Yamaha. Dimana untuk mencapai podium saja dibutuhkan usaha ekstra keras. Bahkan kemenangan pun baru diraih saat GP Australia.
Saat musibah M1 yang terlalu sering spin, keputusan Yamaha saat itu adalah dengan mencoba dapur pacu motor 2016.
Padahal Vinales sangat yakin jika M1 2018 masih bisa dicarikan solusinya. Karenaa kurang teguh pada pendiriannya, akhirnya Vinales mengiyakan untuk menjajal mesin 2016.
Hasilnya, konsentrasi justru terpecah. Vinales kesulitan memberikan data untuk mengembangkan M1 tahun 2019. Padahal mesin M1 2016 sudah jelas tidak akan digunakan untuk musim 2019. Dalam hal ini, penggunaan mesin 2016 justru menjadi sia-sia.
Kini Vinales bersumpah untuk lebih ngotot dengan permintaan teknisnya kepada Yamaha. “Pada awal 2018 saya seharusnya lebih yakin dengan keputusan sayaterutama masalah teknis, misalnya, ketika saya diminta untuk mencoba mesin 2016 lagi. Namun itu jadi petaka karena saya kurang keras kepala untuk tetap meminta mesin 2018. Dan saya pun membayar mahal selama musim 2018,” ujar Vinales. MT4
Baca Juga : MotoGP: Rossi Tuntut Yamaha Punya Struktur Seperti F1
Baca Juga : MotoGP: Bersama Honda, Lorenzo Tidak Yakin Bisa Bertarung
Baca Juga : MotoGP: Technical Director Yamaha Sebut Kelemahan M1 2018 Tidak Akan Terjadi Lagi