Pada tahun depan, KTM memasuki musim balap dengan empat pembalap yang menjanjikan: Brad Binder, Pedro Acosta, Enea Bastianini, dan Maverick Vinales. Tradisionalnya, dalam dunia balap motor, tim-tim sering menetapkan seorang pemimpin atau ace rider yang bertanggung jawab dalam mengarahkan pengembangan motor dan strategi tim sepanjang musim. Namun, keputusan Pit Beirer, direktur KTM Motorsports, untuk tidak menetapkan seorang ace rider untuk tahun 2025 mencerminkan pendekatan yang berbeda dan lebih dinamis dalam mengelola tim balap mereka.
Pit Beirer mengungkapkan bahwa dalam tujuh seri awal musim 2024, keempat pembalap KTM ini menunjukkan kinerja yang relatif seimbang tanpa adanya yang secara signifikan mendominasi. Hal ini membuat KTM memutuskan untuk membiarkan kinerja di lintasan yang menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin de facto di dalam tim. Pendekatan ini menempatkan fokus utama pada hasil yang diperoleh di trek balap sebagai penentu utama dalam menetapkan hierarki tim mereka.
Beirer menjelaskan, “Kami telah berbicara dengan keempat pembalap tentang rencana kerja kami ke depan. Masing-masing akan mendapatkan motor yang identik untuk memastikan kesetaraan peluang. Kami akan memulai dengan memberikan dukungan teknis dan mengakomodasi preferensi masing-masing pembalap sebelum musim dimulai.”
Keputusan ini juga mencerminkan komitmen KTM untuk memberikan perlakuan yang adil kepada semua pembalap mereka, tanpa membedakan antara tim pabrikan dan tim satelit. Dengan demikian, baik Maverick Vinales maupun Enea Bastianini, meskipun mereka mungkin berada di bawah bendera tim Tech3, memiliki peluang yang sama untuk menjadi pemimpin tim jika mampu membuktikan kualitas mereka di lintasan.
Selain itu, pendekatan ini juga menekankan bahwa KTM tidak akan memberikan perlakuan istimewa dalam hal pengembangan teknologi atau komponen khusus kecuali dibutuhkan oleh hasil kinerja pembalap. Dengan kata lain, pembalap yang berhasil mendapatkan hasil terbaik dalam klasifikasi balapan akan mendapat prioritas untuk mendapatkan perbaikan atau pengembangan spesifik yang dapat meningkatkan kompetitivitas mereka.
Ini adalah langkah strategis yang menunjukkan bahwa KTM ingin menanggapi dinamika kompetisi dengan lebih fleksibel, di mana pengembangan tim dan hierarki internal tidak hanya ditentukan oleh keputusan manajemen, tetapi juga oleh hasil nyata di lintasan. Pendekatan ini juga mencerminkan semangat persaingan yang sehat di dalam tim, di mana setiap pembalap memiliki kesempatan untuk mengasah kemampuan mereka dan membuktikan nilainya dalam lingkungan balap motor yang sangat kompetitif.