Otoinfo.id – Winglet swingarm Ducati masih terus jadi perbincangan panas. Pihak Ducati sendiri mengklaim part itu adalah tyre cooling, bahkan ada yang menyebutkan meniru milik Yamaha. Padahal milik Yamaha hanya sebatas rain deflector alias sebagai penahan cipratan air saat wet race.
Apapun analisanya, menurut salah satu insinyur aerodinamika F1 Alfa Romeo Sauber team bernama Ali Rowland-Rouse, tidak bisa diragukan bahwa winglet swingarm Ducati merupakan perangkat aerodinamika. “”Semua komponen di motor balap pasti memiliki pengaruh aerodinamika,” terang Ali Rowland-Rouse.

Sama hal dengan winglet swingarm Ducati yang buikan merupakan cooling tyre biasa. Namun pendingin roda luar biasa. Sebab selain bertugas sebagai pendingin roda, juga bertindak menjadi aerodinamika motor. “Ducati memiiki part yang memiiki 3 peran, yakni sebagai down force, tyre cooling dan mengurangi spin roda belakang. Efek tersebut baru dimulai saat kecepatan antara 120-160 km/jam lebih,” lanjutnya.
Memang bisa diperhatikan bahwa part tersebut memiliki wing kecil di dalamnya. Sehingga mengingatkan terhadap diffuser yang ada di mobil F1. Diffuser tersebut tugasnya mengubah aliran udara menjadi laminer, disaat yang sama juga menambah kecepatan udara yang berada di bawah mobil agar tercipta tekanan rendah, sehingga down force terwujud.

Secara teori winglet swingarm Ducati tersebut membelah arah angin di bawah motor Ducati. Sebagian kecil diarahkan ke roda sebagai cooling tyre, sementara sisanya diarahkan ke samping roda belakang untuk menciptakan aliran laminer berkecepatan tinggi. Down force pun terjadi.
Sementara itu, tugas lain winglets swingarm adalah mengurangi spin. Dalam hal ini dengan perangkat aerodinamika biasa, power besar motor MotoGP yang mencapai 300 dk itu tidak bisa menghilangkan spin begitu saja. Harus dimanipulasi lebih jauh.
Saat roda belakang mulai spin, ada udara berkecepatan tinggi diantara roda. Winglet swingarm yang betugas mengalirkan udara untuk mendinginkan roda belakang, berubah fungsi sebagai pembuang udara jebakan saat spin. Udara saat spin tadi pun terbuang sehingga roda tetap lengket ke aspal.
Kecerdikan Ducati itulah yang diprotes beberapa tim di MotoGP. Dengan budget bear di departement aerodinamika memungkinkan Ducati melakukan hal ini. Pertanyaannya, akankah pabrikan lain mengikuti jejak Ducati dalam mengembangkan aerodinamika? MT4
Baca Juga : MotoGP: Fairing Ducati Belum Final, Pakai CFD Untuk Analisa Aerodynamic
Baca Juga : MotoGP: Ini Dia Arti Filosofi Mission Winnow Ducati
Baca Juga : MotoGP: Terkuak, Ini Dia Fungsi Torque Arm Ducati